Bisnis.com, Jakarta – Koalisi berkuasa Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengalami kekalahan dalam pemilu sela yang digelar di negara bagian Penang, Malaysia, Sabtu (6/7/2024). Para pemimpin koalisi Anwar menyalahkan kenaikan harga bahan bakar sebagai penyebab kegagalan kepemimpinan Anwar Ibrahim.

Perikatan Nasional, koalisi oposisi federal, menggandakan kemenangannya di Penang, ibu kota negara bagian Sungai Bakap. Komisi Pemilihan Umum melaporkan pada Minggu (7/7/2024) kelompok pro-Melayu menang dengan mayoritas 4.267 suara, dibandingkan selisih 1.563 suara pada pemilu negara bagian tahun lalu.

Ketua Menteri Penang Chow Kun Yew mengatakan kekalahan Pakatan Harapan, koalisi pendukung Anwar, disebabkan oleh masalah nasional seperti reformasi subsidi dan kenaikan biaya hidup. “Para pemilih di Sungai Bakap tidak senang dengan beberapa keputusan pemerintah,” kata Chow.

Harga solar naik 56 persen pada bulan Juni setelah Malaysia mengganti subsidi solar dengan subsidi yang ditargetkan. Pemerintah berencana melakukan hal yang sama dengan bahan bakar RON95 yang banyak digunakan pada akhir tahun ini untuk memenuhi target defisit anggarannya. Malaysia menghabiskan sekitar 81 miliar ringgit (276,28 triliun rupee) untuk subsidi pada tahun 2023, dan subsidi bahan bakar akan menjadi bagian terbesar dari jumlah tersebut.

Kekalahan dalam pemilu dapat menggagalkan rencana pemerintah untuk memotong belanja subsidi. Pemilihan sela tersebut tidak mengubah komposisi parlemen, di mana Anwar memegang dua pertiga mayoritas. Namun karena masalah ekonomi, tingkat bantuan pemerintah mengalami penurunan.

Anwar pekan lalu mengatakan bahwa sebelum menerapkan reformasi RON95, ia lebih memilih menerapkan reformasi diesel setelah adanya reaksi negatif terhadap kenaikan harga bahan bakar.

Ahmad Fadli Shari, kepala informasi PAS, partai oposisi nasionalis utama Jamaat-e-Islami di Malaysia, mengatakan hasil pemilu adalah “kemenangan bagi rakyat”. “Tanda yang paling jelas adalah penolakan terhadap reformasi subsidi solar, yang telah membebani banyak konsumen,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel