Bisnis.com, Jakarta – Kisah sukses Steve Ballmer menjadi salah satu yang paling menarik untuk diikuti. Pasalnya, ia mengawali kariernya sebagai seorang karyawan dan kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia, bahkan berhasil menggulingkan atasannya di Microsoft.​

Menariknya, meski memiliki kekayaan melimpah, Steve Ballmer, mantan CEO Microsoft dan pemilik Los Angeles Clippers, tetaplah seorang pria sederhana yang mengeluhkan harga sebuah minibar hotel.​

Berbeda dengan miliarder lain yang suka sarapan, Ballmer tidak memiliki kapal pesiar mewah, tidak memiliki lemari pakaian mewah, dan masih tinggal di rumah dengan empat kamar tidur. Pasangan ini membesarkan ketiga putra mereka di sana.​

Menurut laporan CBS, Ballmer adalah seorang anak pemalu yang tumbuh di pinggiran kota Detroit dan merupakan keturunan imigran Swiss.​

Tuan Ballmer menerima pendidikan tingginya di Universitas Harvard. Di sana ia menjalin persahabatan dekat dengan Bill Gates, yang juga mengelola tim sepak bola dan juga seorang mahasiswa di Universitas Harvard.​

Namun Tuan Gates keluar dari perguruan tinggi untuk memulai perusahaan perangkat lunaknya sendiri, dan Tuan Ballmer memilih jurusan yang berbeda, dimulai dengan Procter & Gamble, Tepung Brownie Duncan Hines, Tepung Blueberry Muffin, dan Most & Easy.・Saya bertanggung jawab atas menjual makanan ringan dan kue. .​

Namun seiring berjalannya waktu, Ballmer menyadari bahwa menjual permen bukanlah panggilannya, jadi dia bersekolah di Stanford Business School.​

Ketika dia menyelesaikan tahun pertamanya, Gates menelepon dan mengatakan dia ingin mempekerjakan Ballmer untuk startup perangkat lunaknya.​

Pak Gates berhasil membujuk Pak Ballmer untuk meninggalkan sekolah dan bergabung dengan temannya, meski bentuknya belum diungkapkan.

Ketika Tuan Ballmer bergabung dengan Gates, gajinya hanya US$40.000, atau hanya Rp 16,6 juta setahun, dan dia memiliki 9% perusahaan Tuan Gates. Baik Tuan Gates maupun Tuan Ballmer menjadi “wajah” Microsoft.​

Ballmer menjadi CEO Microsoft pada tahun 2000, dan masa jabatannya dipenuhi dengan kemenangan dan kekalahan. Dia terkenal gagal menanggapi tantangan Apple dengan serius ketika meluncurkan iPhone dan menertawakan gagasan tersebut pada tahun 2007.

Namun selama masa jabatan Ballmer sebagai CEO, pendapatan Microsoft juga meningkat tiga kali lipat. Kekayaan pribadinya meningkat karena ia memiliki sebagian besar saham.

Ballmer kemudian meninggalkan Microsoft pada tahun 2014 dan membeli Los Angeles Clippers pada tahun yang sama sehingga ia dapat bekerja lebih fleksibel daripada bertahan di perusahaan yang memiliki pendapatan 20 kali lebih banyak dibandingkan NBA.

Menurut Forbes, kekayaannya saat ini mencapai US$122,3 miliar, menjadikannya orang terkaya ke-10 di dunia. Kekayaannya melebihi Bill Gates, yang saat ini merupakan miliarder terbesar ke-14 di dunia, dengan kekayaan bersih $106,6 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel