Bisnis.com, JAKARTA – diberikan kepada pelanggan oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (HEA) mencapai tonggak sejarah dalam industri minuman setelah mengakuisisi saham mayoritas pembuat Okky Jelly Drink dan Mountea.

Hingga semester I/2024, penjualan GOOD sebesar Rp 5,71 juta. Laba tersebut mencerminkan peningkatan sebesar 9,27% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp5,22 juta.

Pendapatan tersebut ditopang oleh industri makanan kemasan yang menghasilkan Rp4,92 triliun, meningkat year-on-year sebesar 3,86% dibandingkan semester I/2023.

Sementara bisnis minuman Garudafood tumbuh 61,62% dari Rp 489,38 miliar pada semester I tahun lalu menjadi Rp 790,96 miliar pada Januari hingga Juni 2024.

Dian Astriana, Head of Business Communications and External Relations GOOD, mengatakan perseroan menetapkan bisnis minuman sebagai pilar pertumbuhan tahun ini.

Hal ini terjadi setelah GOOD mengakuisisi 97,19% saham PT Suntory Garuda Beverage (SGB), pembuat Okky Jelly Drink dan minuman Mountea, dari Great Wall Capital pada 31 Januari 2024. Harga pembelian dari kampanye ini mencapai Rp 217,25 miliar.

“Garudafood menjadikan bisnis minuman sebagai pilar pertumbuhan dengan meningkatkan saluran distribusi dan penjualan multichannel,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (7/10/2024).

Menurut Dian, manajemen Garudafood menargetkan pertumbuhan kinerja atau pendapatan tertinggi lebih dari 10% pada tahun ini dan pertumbuhan laba dua kali lipat pada tahun 2024.

Guna mencapai tujuan pendapatan, pengembangan lini produk GOOD mendorong inovasi, investasi dan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menghasilkan produk baru dan berkualitas.

Hingga semester pertama tahun ini, nilai Garudafood sebesar Rp 4,10 juta, naik 6,60% year-on-year. Hasil ini membuat perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp1,60 juta, meningkat secara year-on-year sebesar 16,72%.

Setelah akumulasi pendapatan dan beban lain-lain, GOOD meraih laba relatif terhadap induk perusahaan sebesar Rp 258 miliar, meningkat secara year-on-year sebesar 20,12%. Laba per saham pun meningkat dari Rp5,85 menjadi Rp7 per saham.

__________

Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel