Bisnis.com, JAKARTA – Hasil komunikasi di bawah naungan Sinarma Group semakin panas dengan realisasi kinerja akhir semester I/2024 yang diperkirakan sebagian besar mencatatkan rekor pertumbuhan.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi akhir Juni 2024, mayoritas atau 7 dari 10 emiten Grup Sinarma berhasil meraih peningkatan laba bersih pada semester pertama tahun ini.

Salah satu pintu keluar dengan pertumbuhan laba bersih terbesar adalah PT Paper Factory Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) senilai US$ 215,22 juta atau Rp 3,52 triliun (Jisdor menang kurs 30 Juni 2024 Rp 16394 terhadap dolar AS). Ini merupakan keuntungan sebesar 234,05% year over year (Yoy).

Penjualan bersih TKIM sebesar $517,89 pada semester 1/2024, atau turun 6,68% dari tahun ke tahun. Namun, perusahaan mampu menurunkan harga pokok barangnya sebesar 12,42% YoY menjadi $427,48 juta, sehingga laba kotornya menjadi $90,41 juta, atau meningkat sebesar 35,21% YoY.

Sejalan dengan itu, beberapa bagian Perusahaan Sinarmas juga diperkuat. Di sektor riil, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) pada 6,80% year-to-date pada Rp 1.175 per saham.

Sedangkan emiten batu baranya adalah Sinarmas Group PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) juga mengalami lonjakan harga saham sebesar 66,81% menjadi Rp 9.675 per saham.

Berikut hasil perdagangan saham Sinarmas Group pada Jumat (23 Agustus 2024);

Informasi peningkatan investasi Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta meyakini sebagian besar peningkatan laba Grup Sinarmas akan terbantu oleh perolehan pendapatan sehingga meningkatkan kinerja penjualan di lini.

“Hal ini menunjukkan bahwa strategi bisnis dapat diterapkan oleh masing-masing tim untuk memberikan hasil dalam penjualan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (23/08/2024).

Sementara itu, kelompok riset Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan kinerja kelompok inti Sinarmas pada semester I 2024 dinilai cukup mengesankan di seluruh provinsi mulai dari pulp dan kertas hingga real estate.

“Dari segi prospek, kedua sektor ini masih cukup cerah didorong oleh kemungkinan penurunan suku bunga H pada pertengahan tahun ini,” kata Miftahul.

Di sisi lain, stok pulp dan kertas di kawasan dinilai masih cukup menarik didukung oleh meningkatnya permintaan produk kemasan kertas industri. Produk ini juga diperkirakan akan terus tumbuh di masa depan.

Kiwoom Sekuritas mengeluarkan rekomendasi saham TKIM dengan target harga Rp 7.575 per saham. Sedangkan saham BSDE direkomendasikan beli saat istirahat dengan target Rp 1.235.  

Berdasarkan terminal Bloomberg, 19 dari 21 analis yang meliput saham BSDE telah memberikan rekomendasi beli. Target harga dalam 12 bulan ke depan diperkirakan mencapai Rp 1.347 per saham. 

———————–

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel