Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan penawaran umum dengan menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah senilai Rp 2 triliun. Tarif tertinggi yang ditawarkan hingga 7,10%.  

Secara khusus, BUMN ini menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II KAI Tahap I Tahun 2024 senilai total Rp1,5 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II KAI Tahap I Tahun 2024 sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. 

Berdasarkan pemberitaan di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (14/11/2024), obligasi dan sukuk ijarah tersebut diterbitkan dalam tiga gelombang yang masing-masing berjangka waktu 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun.

Untuk obligasi Seri A, PT KAI mematok nilai total Rp 437,8 miliar dengan tingkat kupon 6,70% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Lalu, Seri B senilai Rp 448,36 miliar, bunga 7% selama 5 tahun.

Saat ini total nilai Seri C sebesar Rp613,84 miliar dengan tingkat kupon 7,10% per tahun. Seri ini memiliki jangka waktu hingga 7 tahun.

“Bunga terkait dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan masing-masing tanggal pembayaran bunga terkait,” demikian prospektus yang diterbitkan PT KAI.

Pembayaran bunga tetap pertama jatuh tempo pada 19 Februari 2025, sedangkan pembayaran bunga tetap terakhir dan jatuh tempo adalah 19 Desember 2027 untuk Seri A, 19 Desember 2029 untuk Seri B, dan 19 November 2031 untuk seri C.

Saat ini Sukuk Ijarah Seri A tenor 3 tahun senilai Rp 116,54 miliar dengan investasi tahunan Rp 7,8 miliar. Seri B bernilai $83,13 miliar dan $5,81 miliar selama 5 tahun. 

Selain itu, Sukuk Ijarah Seri C PT KAI berjangka waktu hingga 7 tahun bernilai Rp300,32 miliar dan unit ijarah Rp21,32 miliar.

Semua hasil dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya pelepasan, dialokasikan untuk dua tujuan. Yang pertama adalah Rp 1 triliun untuk pelunasan obligasi Seri B Kereta Api Indonesia I Tahun 2017. Sisanya untuk membiayai sebagian Obligasi Seri A Kereta Api Indonesia II Tahun 2019.

Untuk Sukuk Ijarah, setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana akan digunakan perseroan untuk dua tujuan: Pertama, pembagian Rp. 

Kedua, uang hasil sukuk ijarah ditujukan untuk pembelian infrastruktur pelayaran di Sumsel, antara lain pendirian terminal, pembangunan jalur lalu lintas dua arah, pemasangan dermaga di stasiun Kramasan dan sponsor lainnya.

Pada perusahaan patungan ini, perseroan juga mendapatkan rating idAAA (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo. Hasil pemeringkatan berlaku mulai 30 Agustus 2024 hingga 1 Agustus 2025. 

  Ini adalah program kehumasan PT KAI.

 

– Mulai berlaku pada tanggal 13 November 2024

– Masa penawaran umum: 15 November 2024

– Tanggal pemberian: 18 November 2024

– Tanggal pengembalian pesanan: 19 November 2024

– Tanggal koneksi elektronik: 19 November 2024

– Tanggal pendaftaran keamanan di BEI: 20 November 2024

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel