Bisnis.com, JAKARTA – Kemenangan pertama Timnas Indonesia yang sudah terlihat pada laga ketiga babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C melawan Bahrain, hilang setelah dirusak oleh drama kontroversial dari wasit yang memimpin pertandingan, Ahmed Abu Bakar Said Al-Kaf.

Pada laga yang digelar Kamis di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Indonesia membalikkan keadaan menjadi 2-1 setelah sempat tertinggal berkat tendangan bebas Mohamed Marhoon (15′).

Skor 2-1 untuk kemenangan Indonesia nyaris tercapai. Namun kemenangan itu buyar setelah Bahrain berhasil menyamakan kedudukan lewat gol kedua Marhoon di menit akhir pertandingan (90+9′).

Gol Marhoon dirusak oleh keputusan kontroversial Al-Kaf. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bahkan sempat geram dan mengkritik keras Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas keputusan wasit Oman yang dianggapnya “bias” pada konferensi pers pascalaga.

Shin mengatakan, jika AFC ingin sepak bola Asia maju, maka kualitas wasitnya juga harus ditingkatkan.

Menyusul kejadian tersebut, PSSI akan melayangkan surat protes kepada FIFA atas kepemimpinan wasit Al-Kaf yang memimpin pertandingan.

Berikut tiga keputusan kontroversial wasit yang memimpin pertandingan antara Bahrain dan Indonesia: Kontroversi perpanjangan waktu di babak kedua

Kemenangan Indonesia berantakan setelah perpanjangan waktu babak kedua dibatalkan oleh wasit keempat yang juga berasal dari Oman, Qasim Al-Hatmi, yang tercatat pada menit keenam dan tidak diselesaikan tepat waktu oleh Al-Kaf.

Perpanjangan waktu ini sebenarnya sedikit kontroversial karena tidak ada momen di babak kedua yang menghentikan pertandingan, kecuali selebrasi gol kedua Indonesia yang dicetak Rafael Struick pada menit ke-73.

Namun kenyataannya, perpanjangan waktu hampir sama dengan yang terjadi di babak pertama. Pada babak pertama wasit memberi waktu tambahan tujuh menit.

Perpanjangan waktu dinilai wajar karena pertandingan sempat terhenti beberapa kali, mulai dari momen perhatian utama yang melibatkan Malik Risaldi dan Waleed Al-Hayam serta selebrasi gol pertama Bahrain.

Al-Kaf kemudian menambahkan lebih dari tiga menit perpanjangan waktu tanpa alasan yang jelas, karena tidak ada hal penting yang terjadi dalam perpanjangan waktu tersebut.

Alhasil, Bahrain mampu menyamakan kedudukan pada menit 90+9 lewat gol kedua Mohamed Marhoon memanfaatkan tendangan sudut.

Gol tersebut disambut dengan emosi gembira oleh seluruh pemain, ofisial, dan pendukung tuan rumah. Di sisi lain, gol Marhoon membuat pertandingan berlangsung seru. Para pemain dan ofisial tim Indonesia protes kepada Al-Kaf karena tidak senang dengan keputusan mereka memberikan perpanjangan waktu tanpa alasan yang jelas.

Pemain cadangan Shayne Pattynama harus ditenangkan oleh staf teknis, sedangkan pelatih tim nasional Indonesia Sumardji mendapat kartu merah dari wasit Oman.

Bahkan, laga setidaknya seharusnya berakhir saat Jay Idzes memblok tendangan pemain Bahrain, disusul sapuan Eliano Reijnders pada menit ke-90+7.

Wasit pun sempat bersiul panjang setelah momen tersebut, tepatnya saat serangan balik cepat yang dipimpin Witan Sulaeman gagal.

Meski demikian, wasit berusia 41 tahun itu tetap teguh pada pendiriannya. Ia kemudian meniup peluit panjang baru setelah pemain Indonesia kick off, setelah Bahrain menyamakan kedudukan, tepatnya pada menit ke-90+11. Sangat mudah untuk menyinggung perasaan Indonesia

Selama lebih dari 100 menit memimpin pertandingan Bahrain kontra Indonesia, wasit Al-Kaf juga dengan mudahnya memberikan keputusan sepihak yang merugikan Indonesia.

Al-Kaf bersiul sebanyak 27 kali pada pertandingan melawan Indonesia itu. Padahal, kontak fisik yang dilakukan pemain tim Garuda dengan pemain Bahrain sangat minim dan tidak kasar. Sebaliknya, Bahrain tercatat hanya melakukan pelanggaran terhadap pemain Indonesia sebanyak sepuluh kali.

Pada menit ke-60, Al Kaf pun mengambil keputusan yang terbilang aneh. Ketika Rafael Struick dilanggar oleh Amine Benaddi di depan kotak penalti Bahrain, ia tidak melakukan kesalahan dan memberikan tendangan bebas kepada Indonesia.

Al Kaf bahkan tidak menganggapnya sebagai pelanggaran dan hanya menjatuhkan bola atau melompati bola setelah tendangan Struick membenturnya.

Saat ini, Thom Haye yang bersiap melakukan tendangan bebas sangat terkejut. Kedua tangannya terangkat lalu memegangi kepalanya, isyarat tidak percaya bahwa hal itu tidak mengakibatkan pelanggaran.

Total, Al-Kaf mengeluarkan tiga kartu kuning malam itu, satu untuk Bahrain dan dua untuk Indonesia. Tiga kartu kuning tersebut menambah rekor kartu kuning yang pernah ia keluarkan selama berkarier, yakni 115 penampilan, dengan total 346 kartu kuning, seperti dikutip Transfermarkt, Jumat.

Selain itu, kartu merah yang diberikannya kepada pelatih timnas Indonesia Sumardji merupakan kartu merah kesebelas yang ia keluarkan sepanjang kariernya. Wasit VAR

Selain kepemimpinan wasit kepala Al-Kaf, wasit Video Assistant Referee (VAR) asal Kuwait, Abdullah Al-Kandari dan Ali Jraq juga patut mendapat sorotan.

Wasit VAR setidaknya diikutsertakan dua kali saat menilai peristiwa yang berpotensi merugikan Indonesia dari segi penalti. Di babak pertama, Mees Hilgers mengancam akan menghina pemain Bahrain di area penalti.

Hal serupa kemudian menimpa Calvin Verdonk di babak kedua yang nyaris menjadi korban insiden VAR saat pergerakan bolanya saat itu menjatuhkan pemain Bahrain tersebut.

Selain itu, wasit VAR juga tidak melakukan hal serupa saat masing-masing tim mencetak gol.

Saat gol pertama Indonesia dicetak Ragnar Oratmangoen, wasit VAR menghabiskan waktu hampir tiga menit untuk meninjau jalannya gol yang diduga offside.

Namun gol tersebut tetap dihadiahkan karena penyerang FC Dender itu tidak berada di depan bek terakhir asal Bahrain tersebut.

Sementara itu, pada proses gol terakhir Bahrain menit 90+9 yang dicetak Marhoon, wasit VAR sama sekali tidak meninjau proses gol tersebut sehingga berpotensi membuat seorang pemain terjebak offside.

Apalagi, jika skor 2-1 untuk kemenangan Indonesia tidak terpengaruh, tim Garuda sudah berada di peringkat kedua klasemen Grup C dengan lima poin, tertinggal dari Jepang yang melaju sempurna setelah tiga pertandingan.

Sedangkan Bahrain akan menempati posisi kelima dengan tiga poin, hasil dari satu kemenangan dan dua kekalahan beruntun.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel