Bisnis.com, Jakarta – Berdasarkan buku Roadmap Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia (2017 – 2030) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, hasil Kajian Cepat Kebutaan yang Dapat Dicegah di Provinsi Jawa Barat tahun 2014 menunjukkan bahwa terdapat 180.663 kasus Kebutaan dengan 71,7% kasus katarak.

Seperti dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, katarak identik dengan gangguan penglihatan yang dialami para lansia.

Selain disebabkan oleh usia atau faktor degeneratif, katarak juga bisa disebabkan oleh paparan sinar UV yang tinggi.

Katarak dapat disebabkan oleh penyalahgunaan obat/suplemen, terutama steroid, trauma atau kecelakaan mata, riwayat operasi mata, dan penyebab lain yang tidak diketahui.

Katarak secara sederhana dapat digambarkan sebagai kekeruhan pada sebagian atau seluruh lensa mata, karena kekeruhan lensa tersebut menyulitkan mencapai retina. Gejala dan Penyebab Katarak

Ada berbagai gejala awal yang mungkin menandakan Anda menderita katarak, gejala tersebut antara lain:

1. Penglihatan kabur saat melihat suatu benda atau membaca tulisan.

2. Peningkatan kepekaan terhadap cahaya atau cahaya.

3. Saat melihat objek dan cahaya dengan satu mata, objek tersebut mungkin tampak ganda.

4. Masalah penglihatan pada malam hari.

5. Saat melihat cahaya, muncul lingkaran cahaya di penglihatan Anda.

Pencegahan Katarak Katarak dapat diprediksi dengan melakukan tiga langkah pemeriksaan mata yang bertujuan untuk mengetahui penyebab dan gejala katarak secara dini, yaitu:

1. Pemeriksaan mata (tes ketajaman penglihatan) Pasien diperlihatkan papan surat yang berisi huruf besar hingga kecil dan diminta membacanya. Pemeriksaan jenis ini sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali.

2. Tes lampu celah Tes jenis ini menggunakan alat pembesar dan alat bantu cahaya (slit lamp). Alat ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan selaput atau benda kecil pada mata.

3. Tes ini dilakukan dengan memberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil untuk tes katarak.

Secara umum pengobatan katarak dapat dilakukan dalam dua pengobatan yang bertujuan pencegahan dan pengobatan. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Pengobatan pencegahan katarak

Katarak dapat dicegah dengan mengurangi paparan sinar ultraviolet pada mata telanjang, yaitu dengan selalu menggunakan tabir surya di area yang mampu menyebabkan kerusakan pada mata.

2. Perawatan bedah

• Operasi katarak Operasi ini merupakan operasi umum yang melibatkan pengangkatan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa bening yang baru. Pemulihan setelah operasi terjadi sekitar dua minggu setelah operasi.

• Operasi laser katarak Jenis operasi ini merupakan pembedahan dengan teknologi terkini, artinya penggunaan sinar laser yang mempunyai kemampuan pemotongan yang sangat presisi dengan tingkat panas yang sangat rendah dibandingkan dengan teknologi laser lainnya. Operasi ini disebut operasi katarak laser bladeless. Operasi jenis ini sudah tidak menakutkan lagi karena tidak menggunakan pisau bedah dan lebih aman dibandingkan operasi katarak biasa.

Salah satu rumah sakit yang menyediakan layanan operasi katarak adalah RS Pramiya.

Dr. Hans Vidja Putra, Direktur RSUD Sukabumi, March mengatakan pusat perawatan mata tersebut merupakan salah satu pusat terbaik di RSUD Sukabumi.

Pusat perawatan mata kami bisa melakukan operasi pacho, SICS (bedah katarak sayatan kecil), biometri, penglihatan, autorf, keratometri, tonometri dan slit lamp, ujarnya.

Dijelaskannya, demi kualitas dan pelayanan pasien, diperlukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum operasi untuk memastikan kondisi fisik seseorang dalam keadaan baik untuk menjalani operasi.

Pada tahap pemeriksaan, pemeriksaan tekanan darah, gula darah, EKG, katarak, ketajaman penglihatan, dan biometrik dilakukan oleh dokter spesialis. Setelah operasi, pasien menerima edukasi perawatan luka dan pengobatan untuk pulang. Pada kontrol pasca operasi, dokter memeriksa perkembangan hasil operasi dan memeriksa kondisi luka operasi. 

Leona A. Cranley, CEO Primaya Hospital Group mengatakan, dalam rangka perayaan HUT Primaya Hospital Group ke-18, pihaknya mengadakan kegiatan bakti sosial operasi katarak yang diikuti oleh 50 peserta dari Kota Sukabumi dan sekitarnya.

“Kami ingin masyarakat luas dapat merasakan dampak positif dari kegiatan yang kami lakukan, oleh karena itu kami menutup rangkaian perayaan HUT dengan Bakti Sosial Katarak,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel