Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Perdagangan Indonesia dan Tiongkok (MOFCOM) Wang Wentao serta Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Zheng tentang kerja sama energi dan sumber daya mineral. Shaanxi tentang kerjasama di bidang sumber daya mineral. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan Perjanjian Kerja Sama Tambang Hijau antara Tiongkok dan Tiongkok merupakan perjanjian yang mengikat secara hukum. “Sebagai tindak lanjut jangka pendek, MoU tersebut akan melaksanakan program peningkatan kapasitas 30 personel sumber daya manusia [SDM] Indonesia di bidang keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup pada industri pengolahan logam pada tahun 2025,” kata Dadan. Melansir Business, Rabu (13/11/2024), nota tersebut akan memudahkan perusahaan China mendapatkan persetujuan dari MOFCOM sebagai salah satu lembaga penerbit izin penanaman modal asing. “MoU bisa dinegosiasikan pada level BtoB [business-to-business],” lanjut Dadan. Itu terjadi pada 8 November hingga 11 November 2024 saat ia dan Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Negeri Tirai Bambu. “Memorandum ini mewakili lembaran baru kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok. Namun, rantai pasokan “juga mendorong investasi signifikan dalam pengembangan energi ramah lingkungan di kedua negara,” kata Bach. Menurutnya, kerja sama ini menunjukkan keseriusan Indonesia dan Tiongkok dalam memenuhi komitmen percepatan proses pembangunan berkelanjutan global. . NDRC dan MOFCOM adalah dua lembaga utama Tiongkok yang menyetujui investasi luar negeri oleh perusahaan asing tersebut, mulai dari pertambangan hingga hilir di Indonesia, sejalan dengan komitmen kedua negara untuk memerangi perubahan iklim. Mineral “hijau” adalah produk mineral yang diperlukan untuk pengembangan industri hijau dan rendah karbon, serta untuk eksplorasi, pengolahan dan eksploitasi sumber daya mineral yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di semua tahap. Pada saat yang sama, perjanjian kerjasama NDRC mengenai pemanfaatan sumber daya mineral ditujukan untuk pengembangan dan pemanfaatan mineral yang diperlukan untuk industri modern. Menurut Bahl, hal ini membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk menjajaki peluang investasi. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA