Bisnis.com, JAKARTA – Izin penjualan iPhone 16 seri Apple milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih terganjal komitmen investasi Rp 271 miliar, kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif. Apple belum menyelesaikan komitmen investasi senilai Rp1,7 triliun untuk proposal 2020-2023 yang dijanjikan. Sedangkan komitmen investasi yang belum terealisasi hingga saat ini mencapai Rp 271 miliar. Oleh karena itu, pihaknya menggunakan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan telepon seluler; Sertifikat impor komputer genggam dan tablet (HKT) belum diterbitkan, katanya. Februari Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta Selatan, Kamis (21 November 2024). Febri pun berharap Apple akan melakukan sisa investasinya. Dengan begitu, perusahaan Amerika (AS) tersebut bisa menjual produk seri iPhone 16 di Indonesia, dan untuk memenuhi TKDN, Apple baru-baru ini mengajukan proposal investasi sebesar 100 miliar dollar AS atau 1,58 triliun rupiah. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan rencana semula senilai US$10 juta atau Rp 158 miliar untuk membangun pabrik aksesori dan suku cadang di Bandung, Jawa Barat. Febri mengatakan produsen iPhone itu akan membangun pusat pengembangan produk di Bandung pada Juli 2025 dan akademi pengembang profesional atau Apple Academy khusus Apple Academy, serta Apple Academy kelima di Bali dan Jakarta pada Juni 2026. Dalam proposal terbarunya, Apple sejatinya berjanji akan membayar “tunggakan” investasi periode sebelumnya yang berjumlah Rp 271 miliar. Namun Febri berpendapat bahwa “hutang” investasi sebelumnya harus dijadikan prioritas “dalam proposal tersebut, Apple mengatakan akan membayar proposal baru juga. Tapi janji hanyalah janji yang harus dipenuhi oleh Apple dan kami. Kami Ketahuilah bahwa Apple adalah perusahaan global yang besar, dan kami harus menepati janji kami,” kata Febri.
Simak berita Google dan berita serta artikel lainnya di saluran WA.