Isnis.com, JAKARTA – Pemerintah yakin kebijakan suku bunga, penguatan rupee, dan ketahanan eksternal dapat memberikan landasan yang kokoh untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025.

Feri Irawan, Deputi Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Fiskal Kementerian Koordinator Perekonomian, mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa melebihi 5 persen dengan berbagai kebijakan. 

“Juga dari sisi inflasi, tingkat pertumbuhan bisa kita jaga dengan baik, misalnya sampai Agustus masih di angka 2,1%, masih dalam target pemerintah,” ujarnya dalam UOB Economic Outlook 2025. Rabu (25/09/2025). 

Klien tetap yakin bahwa volatil feed akan sesuai kontrak yaitu maksimal 5%.

Kemudian angka kemiskinan menurun dari 11% menjadi 9,03% dan tingkat pengangguran terbuka terus menurun menjadi 4,82%.

Selain itu, kebijakan penurunan suku bunga bank sentral Ferri Indonesia telah menciptakan indeks harga saham, sehingga penguatan rupiah menjadi modal yang kuat, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6-8%.

Tak hanya itu, pemerintah kini terus melakukan pengembangan sumber daya manusia dengan bonus penduduk, dimana pada tahun 2041 akan mencapai 70% dari total penduduk sebanyak 229 juta jiwa, kata Feri.

“Jadi ini sangat penting dan memiliki sumber daya alam yang sangat besar, misalnya cadangan nikel 20% dari cadangan dunia, serta potensi terbarukan sehingga sangat penting dari sudut pandang pemegang saham UOB,” ujarnya. . kapal.

Selain itu, kapasitas kelas menengah Indonesia telah mencapai hampir 64% atau lebih dari separuh total masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan belanja publik, yang mencapai hampir 80% dari total belanja publik. 

Oleh karena itu, pemerintah akan terus mengembangkan kelas menengah ini dalam jangka pendek dan jangka menengah dan panjang, sebagai prioritas, dimulai dengan akses bantuan dan peningkatan akses permodalan untuk pemberian kredit komersial (KUR). ) untuk kelompok dan skema usaha, jaminan hilangnya pekerjaan bagi orang-orang yang bekerja tetap.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel