Bisnis.com, SERANG – Wakil Menteri Keuangan II Thomas Givandono mengatakan pembiayaan anggaran Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Kepulauan Barat akan menjadi pekerjaan rumah alias PR bagi pemerintahan Cape Town. 

Saat ditanya besaran anggaran IKN tahun depan dan seterusnya, Thomas menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya mengalokasikan 20% dari total kebutuhan Rp 466 triliun. 

Pada saat yang sama, negara-negara lain memerlukan dukungan swasta, yang harus diupayakan oleh pemerintah. Terutama pada pemerintahan berikutnya. 

“Ini pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh kementerian terkait yang akan mendukung IKN ke depan di pemerintahan Prabowo. Saya ingin sampaikan tahun depan kita akan mencari investor swasta,” ujarnya dalam Konferensi Pers, Rabu (25/09/2024). 

Mengacu pada alokasi 20% sebesar Rp466 triliun, berarti APBN hanya menyediakan anggaran IKN maksimal sebesar Rp93,2 triliun. Hingga saat ini, dana yang masuk ke kas negara telah mencapai 76,5 triliun rupiah.

Oleh karena itu, APBN hanya menyediakan sekitar Rp 16,7 triliun pada tahun-tahun mendatang. 

Thomas mengatakan, pemerintah kini sedang mencari cara untuk membiayai modal baru dari sektor swasta. 

“Ini [20%] yang diumumkan dari awal. Saya kira belum level tertinggi, PR-nya ada di sana,” sambungnya. 

Saat ini, Thomas menyebut pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk IKN 2025 senilai Rp15 triliun. Rp9,11 triliun di antaranya di Kementerian PUPR dan sisanya Rp5,89 triliun di Kelompok Resmi IKN (OIKN). 

Berdasarkan catatan Bisnis, nilai tersebut belum termasuk IKN tingkat tertinggi baik di Kementerian PUPR maupun OIKN yang masing-masing diperkirakan mencapai 4,13 triliun rupiah dan 500 miliar rupiah. 

Namun, Presiden baru terpilih Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan IKN yang telah dimulai pada tahun 2022. 

“Pak Prabowo sudah berkali-kali menjelaskan bahwa komitmennya terhadap IKN akan terus berlanjut. Faktanya pendanaannya harusnya masuk ke investasi,” kata keponakan Prabowo.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA