Bisnis.com, Jakarta – Pemerintah China kini fokus pada langkah stimulus untuk meningkatkan permintaan domestik dan mencapai target ekonomi tahunannya.

Wakil Menteri Keuangan Liao Min menyampaikan pernyataan tersebut ketika investor menunggu pertemuan anggota parlemen yang diperkirakan akan mengungkap rincian paket keuangan utama Tiongkok, Bloomberg melaporkan pada Sabtu (26/10/2024).  

Penjelasan tersebut disampaikan Liao di luar Majelis Umum Internasional di Washington pada Jumat (25 Oktober 2024) waktu setempat. Dana Moneter dan Bank Dunia. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, Liao mengatakan partainya akan bekerja sama dalam kebijakan ekonomi yang mendukung pembangunan ekonomi, terutama untuk permintaan dan konsumsi dalam negeri. 

“Skala kebijakan ini akan sangat besar,” kata Liao, senada dengan sentimen yang sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Keuangan Lan Fo’an. 

Sebagai referensi, dalam beberapa minggu terakhir, para pemimpin Tiongkok telah mengumumkan paket stimulus ekonomi terbesar sejak wabah ini terjadi. Pasalnya, data perdagangan China yang lemah membuat Negeri Tirai Bambu berisiko mengalami kegagalan perdagangan sekitar 5%. 

Paket stimulus juga mencakup penurunan suku bunga, lebih banyak uang tunai untuk bank dan dukungan perumahan. Namun, upaya untuk memperbaiki utang pemerintah lebih terfokus pada pengurangan risiko dibandingkan mendorong pertumbuhan.

Kecelakaan peralatan di Tiongkok telah merugikan kekayaan keluarga sebesar miliaran dolar selama bertahun-tahun dan memperkuat perekonomian karena konsumen menjadi lebih berhati-hati. 

Liao mengatakan penggunaan dana khusus jangka panjang untuk membiayai barang-barang konsumen dalam perekonomian tahun ini “belum pernah terjadi sebelumnya.” 

“Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi telah menjadi elemen penting dalam kebijakan ekonomi Tiongkok sampai batas tertentu,” katanya. 

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.