Bisnis.com, PURWAKARTA – Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) meminta pemerintah melakukan audit teknologi dan keselamatan menyusul kecelakaan industri di pabrik peleburan nikel PT Ingshan Stainless Steel (ITSS) Indonesia. terletak di distrik tersebut. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kamis (13/6/2024).

Ketua Umum IISIA Purwono Widodo mengatakan audit harus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pasalnya, kecelakaan kerja yang terjadi di sektor PT ITSS bukan kali ini saja terjadi. 

“Ini yang kesekian kalinya, untuk menghindari terulangnya perlu dilakukan audit teknologi dan review keamanan,” kata Purvono kepada awak media, Jumat (21/6/2024).

Pada bulan Desember 2023, terjadi ledakan dan kebakaran di smelter PT ITSS. Akibat kejadian ini, 12 orang kehilangan nyawa dan 39 lainnya mengalami luka ringan.

Kecelakaan kerja kembali terjadi pada Kamis (13/6/2024) di PT ITSS. Peristiwa tersebut disebabkan oleh ledakan uap panas saat pekerja sedang membersihkan terak baja dari lantai pabrik.

Pengelola Kawasan Industri Pabrik Peleburan Nikel PT ITSS membenarkan adanya kecelakaan kerja tersebut. Manager Media Relations PT IMIP Dedi Kurniawan mengatakan, kecelakaan kerja pada Kamis (13/6/2024) pukul 22.00 di smelter WITA ITSS tersebut disebabkan oleh uap feronikel yang panas. Dua orang terluka dalam insiden tersebut. 

Namun, kami tegaskan sekali lagi bahwa hal tersebut bukan disebabkan oleh ledakan, melainkan ledakan uap panas saat pekerja sedang membersihkan terak baja di lantai pabrik, kata Dedi dalam keterangan resmi, Jumat (14 /6/14).   

Pada saat yang sama, 2 orang karyawan yang terkena uap panas segera dikirim ke klinik IMIP. Saat ini, kondisi kedua korban disebut sudah membaik setelah dibawa ke RSUD Bungku, Morowali, Sulawesi Tengah untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, Direktur Pemeriksaan Standar Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Yuli Adiratna memastikan hak-hak korban terpenuhi sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. 

“Kami pastikan haknya terbayar,” kata Ali usai ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (20/6/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA