Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kasus Covid-19 meningkat pada minggu ke-19 tahun 2024 dibandingkan minggu sebelumnya. Lonjakan kasus didominasi oleh varian baru Covid-19 JN.1.
Kepala Badan Pelayanan Kesehatan dan Sosial Kementerian Komunikasi Siti Nadia Tarmizi mengatakan dalam data yang dibagikan publik, pada minggu ke-19 terdapat 26 kasus terkonfirmasi Covid-19, terhitung pada 19-25 Mei 2024.
Jumlah kasus Covid-19 pada minggu ke-19 meningkat 37% dibandingkan minggu sebelumnya yang hanya terkonfirmasi 19 kasus.
Berdasarkan data terakhir pada minggu ke-19, terdapat 52 kasus masuk ICU, meningkat dari 44 kasus pada minggu sebelumnya.
Sementara kasus perawatan isolasi mengalami penurunan pada minggu ke-19 yakni sebanyak 147 kasus dari minggu sebelumnya sebanyak 153 kasus.
Kemudian, tes mingguan juga mengalami penurunan pada minggu ke-19 sebanyak 1.811 orang dibandingkan minggu sebelumnya sebanyak 2.474 orang.
Tren positif rate mingguan sebesar 1,44% dengan nol kematian pada minggu ke-19, dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang sebesar 0,77% dengan nol kematian.
Selain itu, peningkatan kasus Covid-19 di wilayah tersebut diduga disebabkan oleh hadirnya varian JN.1. Perbedaan ini pertama kali terlihat di Amerika Serikat (AS), pada September 2023.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan sebagian besar kasus Covid-19 masih didominasi varian JN.1.
Merujuk data GISAID Indonesia tahun 2024, saat ini kasus terbanyak masih didominasi oleh varian JN.1. Meski terjadi peningkatan kasus Covid-19, namun tidak diikuti dengan angka rawat inap dan kematian, kata Syahril dalam keterangan tertulisnya .
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel