Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memastikan Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia periode 2021-2026, tidak akan tampil pada konvensi nasional (Munas) mendatang.
Eka Sastra, Wakil Presiden Bidang Korporasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia, mengatakan Arsjad Rasjid telah secara terbuka menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi pada konvensi nasional berikutnya.
“Presiden Jenderal Arsjad Rasjid sudah menyatakan secara terbuka bahwa dirinya tidak akan hadir lagi dalam musyawarah nasional (Munas) mendatang. “Saya tegaskan kembali bahwa Arsjad Rasjid tidak akan maju lagi pada konvensi nasional berikutnya,” kata Eka di Kadin Indonesia, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Namun kenyataannya, Eka mengatakan sesuai Anggaran Dasar dan Peraturan Perusahaan (AD/ART), kepemimpinan Arsjad Rasjid akan berakhir pada tahun 2026, karena Arsjad terpilih sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Tahun 2021. -2026 di Kendari. Sulawesi Tenggara
“Sesuai AD/ART [masa kepemimpinan Arsjad] berakhir pada tahun 2026, namun seiring adanya perubahan, beliau [Arsjad Rasjid] setuju. Mari kita bersama-sama mencari solusi terbaik bagi Kadin Indonesia,” ujarnya.
Eka juga menjelaskan bahwa Indonesia memerlukan komitmen, persatuan dan solidaritas dari seluruh pelaku usaha. Ia juga menyatakan Arsjad bersedia mencari solusi bersama ketika pemerintah meminta percepatan konferensi nasional.
Sementara itu, Wakil Direktur Komunikasi dan Informasi Kadin Firlie H. Ganinduto mengatakan pihaknya ingin menggelar konvensi nasional sesuai aturan. Ia juga mengakui, calon presiden umum untuk menjabat sebagai eksekutif berikutnya bergantung pada pemegang saham.
“Masalahnya, ada pemohon lain yang lebih bergantung pada pemegang saham dibandingkan tanah. “Pokoknya kami ingin melanjutkan proses organisasi, tapi Pak Arsjad sudah tidak maju lagi,” jelasnya.
Kadin Indonesia saat ini sedang mempersiapkan konferensi nasional. Langkah tersebut merupakan lanjutan kesepakatan yang dicapai antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie dalam pertemuannya, Jumat (27/9/2024).
Terkait konvensi nasional, Firlie mengaku pihaknya belum mengetahui kapan akan digelar. Sebab, Kadin Indonesia sedang menunggu jadwal dari pimpinan, dalam hal ini pemerintah.
“Yang kami lakukan adalah mengumpulkan para pemimpin nasional. (Konferensi Pimpinan Nasional) yang pertama menyepakati jadwal mendesak konferensi nasional. “Detailnya jadwal rapat nasional tergantung tanggal yang diberitahukan pemerintah kepada kami,” jelasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.