Bisnis.com, JAKARTA – Menurut Stanford University, total ada 7 peneliti Universitas Diponegoro (Undip) yang berhasil masuk dua persen teratas dunia pada tahun 2024.

Daftar tujuh nama diambil dari daftar pustaka semua disiplin ilmu yang dikumpulkan Elsevier berdasarkan kutipan tertentu.

Berdasarkan laporan yang dimuat di website Undip, Jumat (20 September 2024), prestasi yang diraih para peneliti Undip tidak hanya menggembirakan, tetapi juga menunjukkan bahwa kualitas penelitian yang dilakukan Indonesia mampu bersaing di dunia. Simak profil ketujuh ilmuwan Undip yang dimuat dalam edisi ilmuwan Stanford: 1. Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Si., Ph.D. (Peringkat: 57.173)

Fakultas Asal : Fakultas Peternakan dan Ilmu Pertanian Peminatan : Nutrisi ternak dan teknologi pertanian

Ia dikenal atas kontribusinya terhadap penelitian nutrisi hewan, khususnya meningkatkan produktivitas dan kesehatan hewan. Penelitiannya sangat penting dalam meningkatkan produksi pangan dan sektor pertanian di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, karyanya sering dijadikan rujukan dalam pengembangan pangan berkualitas. 2. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Si., IPU (peringkat : 58.005)

Asal: Fakultas Teknik Keahlian: Bioproses, Energi

Sebagai pakar teknologi lingkungan, Hadiyanto telah memimpin berbagai penelitian terkait pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan. Penelitiannya berdampak langsung pada mitigasi perubahan iklim dan penggunaan energi bersih di Indonesia. Ia juga secara aktif berkolaborasi dalam proyek-proyek internasional yang berfokus pada solusi berkelanjutan. 3. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Peringkat: 142.790)

Asal: Fakultas Teknik Keahlian: Membran, Polimer Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. Pakar Membran dan Polimer adalah Guru Besar Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (UNDIP) yang menjabat sebagai Wakil Presiden UNDIP I. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. Beliau menyelesaikan studi sarjananya di Universitas Diponegoro pada tahun 1997 dan melanjutkan studi keduanya di Institut Teknologi Bandung yang diselesaikannya pada tahun 2001. Sekaligus meraih gelar ketiga, Profesor. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. Beliau lulus dari Universitas Duisburg Essen pada tahun 2007. 4. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU (peringkat: 144.634)

Latar Belakang: Tribologi, Desain Teknik

Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU adalah Guru Besar Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Beliau menyelesaikan pendidikan dasar dan lanjutan di Jurusan Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB), masing-masing pada tahun 1999 sebagai calon insinyur (ST) dan pada tahun 2001 sebagai calon insinyur (MT).

Beliau melanjutkan studi pascasarjana dengan memperoleh gelar PhD pada tahun 2006 dari University of Twente di Belanda. Hingga saat ini aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dan mengajar banyak mata kuliah di bidang konstruksi, antara lain teknik kekuatan material, teknik kontak industri, dan teknik. Biotribologi saat ini sedang diteliti. 5. Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., DI, Ph.D (peringkat: 162.212)

Asal: Fakultas Teknik Keahlian: Membran, pemisahan gas

Kusworo adalah pakar terkenal di dunia dalam berbagai bidang teknologi membran untuk air, pengolahan air, pemisahan gas atau produksi tabung nano karbon. Dia adalah editor Jurnal Internasional Sains dan Teknik, Jurnal Internasional Sumber Daya Limbah dan Teknologi Limbah. 6. Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Peringkat: 174.045)

Asal: Fakultas Teknik Pengalaman: Manajemen peralatan pertanian

Selain peneliti yang mengkhususkan diri pada teknologi pengolahan pangan, Profesor Andri juga mempelajari sistem rekayasa pertanian/industri dan limbah kota/rekayasa kimia. Penelitiannya mengenai teknologi pengolahan pangan (ikan, kopi, dan lain-lain) sangat menginspirasi para peneliti di seluruh dunia. 7. Dr. bahasa Inggris Achmad Widodo, S.T., M.T. (Peringkat: 242.283)

Sekolah Tinggi Asal: Teknik Profesional: Diagnosis kesalahan prediktif dari kecerdasan mesin

Dr. bahasa Inggris Achmad Widodo, S.T., M.T. Beliau menempuh pendidikan S1 di Jurusan Teknik Mesin UNDIP dan memperoleh gelar Sarjana Teknologi (ST) pada tahun 1998. Beliau memperoleh gelar Magister Teknologi (MT) di Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2000.

Beliau melanjutkan studi PhD dengan memperoleh gelar Doktor (Dr. Eng) dari Pukyong University Korea Selatan pada tahun 2007. Hingga saat ini beliau aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dan mengajar banyak mata kuliah di bidang arsitektur diantaranya. Matematika Teknik, Teknik Analisis, Teknik Getaran, Kinematika dan Prinsip Dinamika dan Optimasi. Sistem pembelajaran mesin saat ini sedang diteliti untuk mendeteksi dan memprediksi kesalahan mesin.

Universitas Diponegoro mendukung penuh para peneliti dengan menyediakan fasilitas penelitian yang berkualitas, peluang kerjasama internasional dan pendanaan untuk pengembangan penelitian yang relevan.

Undip juga mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dengan melatih dan memberikan penghargaan kepada guru dan peneliti yang baik.

Masuknya tujuh peneliti Undip dalam 2% peneliti terbaik dunia di Universitas Diponegoro semakin menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di tingkat internasional dan memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan internasional.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel