Bisnis.com, Jakarta – Manajer investasi PT BNI Asset Management (BNI AM) merupakan salah satu dari tujuh mitra Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang mengelola Dana Tapera atau Kontrak Pengelolaan Dana Tapera (KPDT)).

Hindria Listyadi, Kepala Komunikasi Korporat dan Pemasaran BNI AM, menjelaskan strategi perusahaan mengelola dana Tapera untuk menghasilkan imbal hasil yang positif.

“BNI AM mengelola dana Tapera berdasarkan target imbal hasil yang ditetapkan BP Tapera untuk instrumen pasar uang dan obligasi, yang mengacu pada obligasi pemerintah atau obligasi korporasi investment grade dengan peringkat minimal A,” kata Hindria, Rabu (29/5/2024). Bisnis).

Disebutkan pula, perubahan peraturan pemerintah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024. Mulai tanggal 25-02-2020, BP Tapera menunjuk seorang manajer investasi dan kustodian dalam waktu 3 bulan sejak BP Tapera beroperasi, dan manajer investasi tersebut dapat ditunjuk oleh lebih dari 1 MI.

Berdasarkan aturan tersebut, simpanan peserta Tapera berasal dari pekerja bergaji, seperti pegawai negeri, BUMN, perusahaan swasta, dan pekerja mandiri.

Iuran Tapera akan ditarik dari pekerja mulai tahun 2027 dengan pemotongan gaji bulanan sebesar 3%. Secara spesifik, pemberi kerja membayar 0,5% dan pekerja membayar 2,5%.

“Aturan baru ini tetap berlaku hingga tahun 2027 dan sejauh ini belum memberikan dampak apa pun. Kami belum bisa mengungkapkan target pengembalian dalam bentuk angka karena MI belum bisa berkomitmen dalam angka. Namun, kami berupaya mencapai pengembalian yang kompetitif,” kata Hindria. .

Meski demikian, Hindria meyakinkan BNI AM akan mengelola dana Tapera secara transparan dan mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Klien kemudian akan menerima laporan dari BP Tapera mengenai dana klien Tapera yang disetorkan ke MI yang berbeda.

“Untuk menjamin transparansi pengelolaan dana, BNI AM dan Tapera melakukan review bersama secara berkala di bawah pengawasan OJK,” jelasnya.

Adapun strategi BNI AM dalam mendorong dana kelolaan (Assets Under Management/AUM), fokus perseroan pada tahun ini adalah menawarkan produk reksa dana pendapatan tetap dan indeks.

Hingga April 2024, total dana yang dikelola BNI AM mencapai Rp 25,94 triliun dengan unit penyertaan sebanyak 24,88 miliar unit. Sementara itu, BNI AM menargetkan dana kelolaan mencapai Rp34 triliun pada akhir tahun 2024.

BP Tapera bekerjasama dengan 7 MI dalam proses ini. Diantaranya PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Asset Management, PT BNI Asset Management, PT BRI Investment Management, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Asset Management Indonesia, PT Schroder Investment Management Indonesia. Ketujuh lembaga multilateral ini menguasai sekitar 70% pasar reksa dana nasional.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel