Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut pengusaha asal Korea Selatan (Korsel) Kim Kyung-hee di Istana Kepresidenan pada Rabu (12/6/2024).
Kim mengatakan, pertemuan dengan direktur Atlantis Wide Gas and Petro Commerce cabang Korea, perusahaan migas terbesar di Indonesia dan berlokasi di Uni Emirat Arab (UEA), dilakukan untuk mempelajari pengembangan minyak. bisnis kebersihan di Indonesia.
“Jadi tujuan pertemuan dengan Presiden [Jokowi] di sini untuk mengkaji perkembangan dunia usaha terkait dengan kebutuhan penyulingan minyak Indonesia,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (12/6/). ). 2024).
Selain itu, Kim mengatakan ke depan perusahaannya akan membantu Indonesia mengembangkan bisnis penyulingan minyak untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Kim mengatakan perusahaannya ingin menjalin kemitraan dengan fokus pada isu lingkungan.
Namun, Kim mengaku belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai masa depan kemitraan bisnis tersebut saat ini karena pemerintah perlu memikirkannya lebih jauh.
“Presiden bilang akan menindaklanjutinya, tapi berdiskusi dulu dengan menteri dan perusahaan terkait.” Jadi kalau positioning atau apa pun itu belum, karena masih penjajakan.”
Dia juga belum bisa menjelaskan tujuan investasi perseroan, mengingat saat ini masih dalam tahap penelitian.
“Jadi belum ada kabar lokasi atau semacamnya karena masih eksplorasi. Jadi nanti kita lihat bagaimana pemanfaatannya.”
Di sisi lain, Kim mengaku pertemuan Presiden Jokowi dengan pengusaha asal Korea Selatan itu dihalangi oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Luthfi Ali Yahya atau akrab disapa Habib Luthfi.
“Sebenarnya Pak Kim datang setelah mendapat undangan dari Habib Luthfi.” Makanya Pak Kim membawanya ke sini, Pak Wantimperes,” kata Kim.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel