Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Yokowi) memastikan bantuan sosial (banso) berupa beras yang diberikan kepada masyarakat berkualitas tinggi. Jokowi mengatakan bansos beras akan berlanjut hingga Desember 2024.
Menurut dia, stok beras yang tersedia akan menjalani pemeriksaan kualitas terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke masyarakat. Hal itu disampaikannya saat meninjau stok beras dan penyerahan bantuan cadangan pangan pemerintah di Kompleks Penyimpanan Bukit Tunggal, Palangkaraia, Kalimantan Tengah pada Rabu (26/06/2024).
“Kemarin kita hitung-hitung biar nanti bisa lanjut, maksudku berangkat bulan Agustus, kembali bulan Oktober, kembali bulan Desember ya.” “Kita bersyukur perhitungan dalam APBN bisa seperti ini,” kata Presiden seperti dikutip dalam keterangan resmi Presiden RI, Kamis (27/6/2024).
Presiden Jokowi menegaskan, beras yang diterima pengguna merupakan beras kualitas terbaik.
Jokovi juga menjelaskan, Bulog sedang membenahi manajemen internal penyaluran beras kepada masyarakat.
“Ini perbaikan-perbaikan yang dilakukan pemerintah dan dilakukan Bulog karena sekarang kita tahu Bulog terus membenahi tata kelolanya,” kata Jokowi.
Sementara itu, orang nomor satu RI itu mengakui, menyeimbangkan harga beras tidaklah mudah.
Jika harga beras mahal maka petani akan diuntungkan namun masyarakat tidak akan senang karena sulit membeli beras dan sebaliknya.
“Tugas pemerintah adalah menyeimbangkannya. “Kalau stok di dalam negeri memang tidak cukup, mau tidak mau kita harus impor agar harganya tidak naik, karena kalau pasokan sedikit, otomatis harga harus naik, ” dia berkata. .
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah memiliki stok beras melimpah, mencapai 1,7 juta ton.
Pasokan yang melimpah ini membuat tengkulak atau pihak lain tidak bisa mempermainkan harga beras.
“Kalau masih ragu, lihat ke dalam [gudang]. Berapa stoknya? Apakah itu benar atau tidak? Periksa di dalam. Sepertinya gunung dari sini. “Ini adalah cadangan stok beras yang kita miliki agar harga tidak dimanipulasi, baik oleh tengkulak maupun pihak lain,” ujarnya. (Ahmad Yahya)
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan VA Channel