Bisnis.com JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini program pompa bensin merupakan bagian dari upaya pemerintah mengatasi kemungkinan kekeringan jangka panjang yang terjadi di berbagai wilayah pertanian di Indonesia.

Hal tersebut dibuka usai meninjau program penyediaan pompa untuk irigasi sawah dan pertanian atau pompa di Desa Bandan Hurip, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (11/11/2024).

“Iya pembakaran ini untuk mencegah kalau kemarau panjang akan datang panas dan yang pertama harus dipersiapkan agar produksi petani dan produksi padi kita tidak turun, karena semua negara sekarang sedang mengurangi produksi. karena panasnya kemarau panjang,” ujarnya.

Usai peninjauan, Presiden ketujuh RI tersebut menyatakan sistem irigasi di desa tersebut sudah baik. Namun tetap perlu adanya pompa untuk mengeluarkan air dari mata air yang terletak di bawah sawah.

Inisiatif pemompaan ini merupakan salah satu langkah nyata pemerintah dalam mengatasi tantangan yang dihadapi petani Indonesia, sekaligus mendukung upaya peningkatan produksi pangan lokal dan nasional, apalagi seiring dengan semakin nyatanya perubahan iklim, ujarnya.

“Saya lihat karena irigasinya juga bagus. Kita ambil air dari saluran irigasi bawah karena irigasi sekunder dan tersier bisa sampai ke sawah, jadi kita harapkan yang biasa tanam sekali bisa menuai dua kali, dan yang sudah tanam dua kali bisa menuai tiga kali. .

Luas lahan sawah mentah di Kabupaten Lampung Selatan sendiri mencapai 38.688 hektar. Dari luasan tersebut, potensi lahan sawah jenuh hujan mencapai 30.976 hektare.

Pemerintah menyumbangkan 150 pompa ke Lampung Selatan dari total 2.606 unit pompa yang ada di Provinsi Lampung. Kehadiran 150 pompa ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan irigasi seluas 1.650 hektare sawah.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.