Bisnis.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menerbitkan modal asing senilai Rp 2,84 triliun yang akan keluar dari pasar keuangan Tanah Air pada pekan ini atau sebelum 7-10 Oktober 2024 atau berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, menguraikan sebenarnya ada aliran modal asing masuk senilai Rp 4,37 triliun ke Pasar Surat Berharga Negara (SBN). Namun, semakin banyak investor asing yang menjual sahamnya baik di pasar saham maupun Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI).

Berdasarkan data transaksi 7-10 Oktober 2024, nonresiden [investor asing] mencatatkan penjualan bersih Rp2,84 triliun, meliputi penjualan bersih di pasar saham Rp4,47 triliun dan penjualan bersih Rp4,37 triliun. Deni SBN Markets , dan “penjualan bersih di SRBI sebesar Rp 2,73 triliun,” kata SBN Markets dalam keterangannya yang dikutip, Sabtu (10/12/2024).

Sedangkan aliran masuk modal asing sepanjang tahun ini atau 1 Januari hingga 10 Oktober 2024 berjumlah Rp46,68 triliun di pasar saham, Rp41,19 triliun di pasar SBN, dan Rp193,61 triliun di pasar SRBI.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun yang jatuh tempo pada 10 Oktober 2024 tercatat sebesar 68,30 bps, naik dari 67,25 bps pada 4 Oktober 2024.

Sedangkan imbal hasil SBN 10 tahun turun menjadi 6,65% pada Jumat pagi (11/10/2024) dari 6,67% pada Kamis (10/10/2024). 

Sedangkan rupee menguat menjadi Rp15.640 per dolar AS pada Jumat pagi (10/11/2024), dari Rp15.660 per dolar AS pada penutupan Kamis sore. (10/10/2024).

“Bank terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Indonesia dan otoritas terkait serta mengadaptasi strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” tutup Denny.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel