Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mengumumkan telah menerima uang muka dividen dari PT Taman Impian Jaya Ancol sebagai anak usaha sebesar Rp 100 miliar.

Direktur Pengembangan Jaya Ancol Daniel Nainggolan mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan no. Dokumen no.

“Pembayaran dividen interim tahun buku 2024 telah dibayarkan PT Taman Impian Jaya Ancol kepada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sebesar Rp100.000.002.435,” kata Daniel, Selasa (9/3/2024).

Dalam pengarahan terpisah, Daniel juga mengungkapkan perseroan telah mempercepat pelunasan fasilitas kredit investment refinancing kepada Bank DKI sebesar Rp 495,36 miliar pada 30 Agustus 2024.

Sebelumnya PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) I/2024. Tercatat kinerja yang lambat pada paruh pertama tahun ini, dengan penurunan pendapatan dan laba bersih.

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2024 (26 Juli 2024) yang dikutip di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, laba bersih PJAA sebesar Rp 59,82 miliar, turun 44,47% year-on-year (y/y) 107, Dengan Rp 24 miliar pada 6 bulan pertama tahun 2023.

Penurunan laba bersih PJAA seiring dengan pendapatan perseroan yang terkoreksi 1,84% year-on-year menjadi Rp 567,95 miliar dari Q1/2023. Setengah tahun sebesar Rp 578,62 miliar.

Jika dirinci berdasarkan segmen, pendapatan Ancol ditopang oleh pariwisata sebesar Rp420,46 miliar, disusul real estate Rp104,51 miliar, serta perdagangan dan jasa sebesar Rp110,16 miliar. Ini pendapatannya dikurangi biaya terminasi Rp67,18 miliar.

Meski mengalami penurunan pendapatan, biaya inti dan beban langsung Ancol meningkat 8,81% year-on-year menjadi Rp 293,26 miliar pada Januari-Juni 2024.

Alhasil, laba kotor Ancol pada 6 bulan pertama 2024 sebesar Rp 274,68 miliar, turun 11,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 309,10 miliar.

Sedangkan kas dan setara kas Ancol akan dialihkan ke I/2024. Pada akhir semester tercatat sebesar Rp330,07 miliar, turun 52,24% dibandingkan tahun sebelumnya yang tunai sebesar Rp691,13 miliar.

Secara neraca, total aset PJAA turun menjadi Rp3,66 triliun per 30 Juni 2024 dibandingkan Rp3,74 triliun pada akhir Desember 2023.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel