Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan telepon milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) PT Jasamarga mengumumkan rencana pelepasan (distribusi) Tol Transjava telah mencapai tahap akhir bersama mitra strategis.

Direktur Manajemen Keuangan dan Keamanan Jasa Marga, Pramita Wulanjani mengatakan perseroan juga fokus pada peralatan daur ulang PT Jasamarga Transjava Toll (JTT) dengan rencana finansial wajar yang akan selesai pada Semester I/2024.

“Sekarang masih berjalan dan direncanakan secara matang melalui proses diskusi dan implementasi dengan calon mitra dan pemangku kepentingan,” ujarnya, Rabu (8/5/2023) dalam pemberitaan RUPS Tahunan 2023.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Jasa Marga Reza Febriano mengatakan bahan daur ulang JTT merupakan bagian dari proses pembangunan kembali Tol Trans Jawa pada tahun 2022 yang didukung sumber daya keuangan Bank Departemen.

Dia mengatakan, proses penggalangan dana melalui pelepasan aset tersebut merupakan bagian dari inisiatif perusahaan untuk menciptakan nilai lebih. Prosesnya sudah dimulai dan Jasa Marga akan menjaring minat investor.

JTT mengoperasikan Tol Trans Jawa sepanjang 676 kilometer dari Jakarta-Sikampek hingga Pasuruan. Dari jumlah tersebut, porsi Jasamarga Group sebesar 54%.

Reza mengatakan layanan ini sangat baik bagi perusahaan. Oleh karena itu, tindakan perusahaan dikelola melalui perencanaan, pelaksanaan, dan diskusi yang matang dengan para ahli dan regulator, serta menggunakan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan.

Dalam berita bisnis, Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dikabarkan telah mengakuisisi saham minoritas di JTT. MPTC adalah maskapai penerbangan terbesar di Filipina dan berafiliasi dengan Salim Group melalui usaha patungannya di Hong Kong First Pacific.

MPTC juga memiliki 74,65% saham PT Nusantara Infrastructure Tbk melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS). (META). MPTC juga memiliki sekitar 44% CII Bridges & Roads di Vietnam.

Group Head Corporate Communication dan Community Development Jasa Marga Lise Octaviana membenarkan pihaknya sedang mencari investor. Namun hal itu tidak bisa diungkapkan karena adanya perjanjian non-disclosure atau non-disclosure agreement (NDA).

“Karena perubahan ini bersifat pribadi. “Jadi hingga saat ini JSMR belum bisa membeberkan apa pun kepada calon investor mana pun,” kata Lisye pada pertengahan Maret 2024.

________________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel