Bisnis.com, JAKARTA – Dengan adanya dividen saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS alias BSI) memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 18,54 per saham atau total Rp 855,56 miliar untuk tahun buku 2023.

Pembayaran dividen tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BSI pekan lalu (17/05/2024). RUPST BSI memutuskan untuk menggunakan sebagian laba bersih TA 2023 sebesar Rp5,7 triliun sebagai dividen kepada pemegang saham.

“15% atau Rp 855,56 miliar atau Rp 18,54 per saham ditetapkan sebagai dividen tunai,” tulis Manajemen BSI dalam nota keputusan RUPST, Rabu (22 Mei 2024).

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Heri Gunardi mengatakan 20% keuntungan juga akan dijadikan cadangan wajib. Sisanya akan digunakan sebagai laba ditahan. 

“[Laba ditahan] ini digunakan untuk mendukung pertumbuhan perseroan di tahun 2024 yang memerlukan ekspansi,” kata Heri dalam konferensi pers RUPST BSI, Jumat (17 Mei 2024).

Namun pembagian dividen pada tahun buku 2023 akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, RUPST BSI menyetujui pembagian dividen sebesar Rp426,01 miliar atau 10% dari laba yang diperoleh tahun buku 2022, sehingga dividen per saham BSI hanya tinggal Rp9,2 per saham.

Dalam hal ini, dividen tahun buku 2023 akan dibayarkan secara proporsional kepada masing-masing pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal pencatatan 31 Mei 2024.

Berikut jadwal pembagian dividen BSI:

1. Akhir masa perdagangan saham yang berhak menerima dividen (dividen M)

– Pasar Reguler dan Negosiasi : 29 Mei 2024

– Pasar uang: 31 Mei 2024

2. Awal masa perdagangan saham tanpa hak menerima dividen (tanpa dividen)

– Pasar Reguler dan Negosiasi : 30 Mei 2024

– Pasar uang: 3 Juni 2024

3. Tanggal penyusunan daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen (tanggal pendaftaran): 31 Mei 2024.

4. Tanggal Dividen Tunai Tahun Anggaran 2023: 20 Juni 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.