Bisnis.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT KAI (Persero) memperbanyak armada kereta api sebagai bagian dari evaluasi pelaksanaan mudik Idul Fitri 2024 atau ‘Idul Fitri 1445 H.

Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan (MENHUB) Buddhi Karya Sumadi usai menghadiri rapat terbatas terkait peninjauan arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Istana Merdeka, Senin (6/5/2024).

Budi mengatakan, penambahan armada kereta api perlu dilakukan karena moda transportasi ini lebih disukai masyarakat komuter ke kotanya.

“Dalam survei kami, masyarakat kebanyakan suka naik kereta api. Namun jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, kami usulkan dan presiden sepakat agar KAI menambah jumlah kereta api, sehingga kebutuhan perjalanan meningkat.” Dia mengatakan kepada reporter.

Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (KmenHub), 20,3 persen atau 39,32 juta orang dari total 193 juta penumpang mudik dilaporkan menggunakan kereta api sebagai alat transportasi pulang kampung.

Di sisi lain, Budhi menambahkan, Kepala Negara juga telah meminta instansi pemerintah dan swasta lainnya untuk memastikan repatriasi gratis.

Selain itu, kata Buddhi, program repatriasi gratis yang dilakukan banyak pihak pada tahun ini hanya berkapasitas 133.000 penumpang. Namun 193.000 orang dijadwalkan melakukan perjalanan.

“Nah, semua instansi pemerintah harus mudik gratis. Jalurnya tidak hanya lewat Jawa, tapi juga lewat Sumatera,” ujarnya.

Selain itu, Budi mengatakan, Jokowi juga sedang mengevaluasi sektor penyeberangan agar ke depan bisa ditambah pelabuhan penyeberangan Selat Sunda dan Selat Bali. Secara khusus, terdapat kebutuhan untuk menyediakan pesawat yang lebih banyak, lebih besar, dan lebih cepat agar pergerakan orang dapat lebih efisien.

Ia pun mengaku diminta menyiapkan lahan yang bisa dijadikan tempat istirahat sementara. Mengingat pengalaman saat musim reuni lebaran, rest area tidak hanya menjadi tempat relaksasi namun juga sebagai pengatur sistem perlambatan lalu lintas.

“Jadi misalkan ada 10 atau 15 lokasi yang dibuka, 5 hektar sekarang hanya untuk rest area, nanti suatu saat akan menjadi lahan berguna untuk membangun rest area,” pungkas Budi.

Temukan lebih banyak berita dan artikel di Google Berita dan WA Channel