Bisnis.com, Jakarta – Indonesia Seamless Pipe (IST) atau PT Artas Energi Petrogas telah membangun pabrik pipa baja seamless pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.

CEO IST Jose Antonio Reyes mengatakan pabrik tersebut memiliki investasi sebesar Rp 2,5 triliun. Menurutnya, kehadiran pabrik pipa baja ini dapat menekan impor yang saat ini berjumlah Rp 15 triliun setiap tahunnya.

Jose mengatakan, saat ini kebutuhan pipa baja seamless di industri migas mencapai 500.000 ton per tahun. Oleh karena itu, Indonesia menjadi target utama pasokan produksi pipa baja lebih banyak dibandingkan China.

Jose mengatakan, “Untuk menuju negara maju dan mewujudkan Indonesia emas sebagai impian besar bangsa Indonesia, tidak ada pilihan selain mengambil langkah berani dan mengubah cara pandang menjadi negara industri dan kemunduran.” et. Indonesia Seamless Pipeline Summit, Rabu (6/11)/2024.

Ia juga menegaskan, pendirian pabrik tersebut sejalan dengan gagasan utama Presiden Prabowo Subianto bahwa hilirisasi merupakan kunci strategis pembangunan Indonesia menuju negara maju.

Jos juga menjelaskan, pabrik pipa baja tercanggih tersebut berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel Selagon Banten. Dibangun bersama KSO PT Artae Energi Petrogas-Inerco Global International, pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 200.000 ton, hot rolling mill, dan kapasitas heat treatment sebesar 100.000 ton.

Jose mengatakan IST hadir sebagai produk jadi (end product) pipa baja seamless yang diproduksi dan diproses oleh produsen pipa dalam negeri. Dengan cara ini, dapat mengoptimalkan penggunaan produk dan memenuhi persyaratan produk pipa baja seamless dalam negeri.

Selain itu, Jose menambahkan, pabrik tersebut membantu memenuhi target 1 juta barel minyak per hari dan meningkatkan pengiriman pipa baja untuk mengangkat 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd pada tahun 2030) gas.

Menurut Jose, hal ini merupakan tujuan strategis untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi negara.

Jose mengatakan peran dan kontribusi industri migas telah menjadi mesin perekonomian yang penting untuk mencapai tujuan strategis negara yaitu ketahanan dan kemandirian energi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel