Bisnis.com JAKARTA – Indeks Harga Saham Biasa (IHSG) diperkirakan menguat seiring investor menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Senin (6/5/2024).

Pada perdagangan Jumat (3/5/2024), IHSG ditutup melemah 0,24% atau 17,29 ke 7.134,72, kata Ekonom Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

“IHSG hari ini, Senin (6/5/2024) diperkirakan berlanjut pada kisaran 7.070-7.186,” ujarnya dalam catatan riset.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG termasuk dari dalam country week IHSG (29 April s/d 3 Mei 2024) menguat +1.4%. Momentum IHSG merupakan respons terhadap kinerja sistem pendanaan yang tercampur di berbagai sektor.

Selama sepekan, sektor kesehatan memimpin sebesar +7,27% setelah rilis mata uang keras. Di sisi lain, sektor energi tumbuh +2,87% menjelang RUPS dan rencana dividen.

Sementara itu, seiring dengan ketatnya kebijakan moneter, nilai tukar rupiah Jisdor juga berubah +1,11% dari puncak minggu ini menjadi Rp 16.094 pada Jumat (3/5/2024). Pelaku pasar saat ini juga menantikan rilis pertumbuhan PDB Indonesia triwulan I tahun 2024.

Dari luar negeri, rendahnya jumlah tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) berdampak positif terhadap penurunan inflasi. Nonfarm payrolls pada April 2024 turun menjadi 175.000 dari bulan lalu 315.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran naik menjadi 3,9% dari 3,8% pada bulan lalu. Data ketenagakerjaan yang lemah memberikan harapan akan perlambatan inflasi lebih lanjut. Pelaku pasar merespons dengan baik berita tersebut, seperti terlihat pada indeks utama Wall Street yang ditutup di zona hijau pada akhir pekan lalu.

Dari Asia, penjualan ritel Singapura pada Maret 2024 naik 2,7% yoy, lebih lambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,6% yoy, dibantu oleh lonjakan makanan Imlek. Pengenalan Ajaib Sekuritas TLKM Beli: 3,160 TP: 3,270 Stop Loss: <3,050 TLKM Potensi tren naik jangka pendek. Pergerakan harga diatas MA (5). Indikator stochastic sedang tren naik dan bar histogram MACD berubah positif. TLKM akan membagikan dividen tahun 2023 sebesar Rp17,68 triliun atau rasio pembayaran dividen sebesar 72% dari total laba. Tiap saham (DPS) Rp 178,50 per saham, sedangkan imbal hasil 5,6% (harga penutupan 3.160). ADMR Buy: 1,330 TP: 1,380 Stop Loss: <1,290 ADMR Profit retracement berpotensi membentuk pola double bottom. Indikator stochastic bergerak naik dan indikator histogram MACD melemah ke level rendah. ADMR pada Maret 2024 melaporkan total penjualan sebesar $274,54 juta, naik 15% yoy. Dari bawah, total keuntungan tercatat meningkat 36% yoy menjadi $118,13 juta. MIDI Beli: 402 TP: 416 Stop loss: <386 MIDI memiliki sedikit kenaikan untuk mencapai titik terendah. Harganya berada di atas MA (5.20). Indikator MACD bilah histogram bagus untuk persistensi. Per Maret 2024, MIDI melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 18,6% menjadi Rp 4,79 triliun. Dari bawah, laba bersih pun meningkat 35% yoy menjadi Rp 158,56 miliar.

Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Pilihan mata uang sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun atas keputusan keuangan pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel