Bisnis.com, JAKARTA – Ilmuwan Universitas Oxford telah mengembangkan penggunaan pewarna fluoresen yang membantu ahli bedah mendeteksi kanker, terutama kanker prostat, dan mengeluarkannya dari tubuh pasien.

Pewarna ini menempel pada sel kanker sehingga dokter dapat menjangkau sel yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pewarna fluoresen adalah senyawa yang menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu dan memantulkan cahaya pada panjang gelombang lain. Warna ini merupakan salah satu bentuk pendaran yang sering digunakan sebagai lampu LED.

Dalam penelitian ProMOTE yang diterbitkan dalam European Journal of Nuclear Medicine and Molecular Imaging, pewarna fluoresen disebut juga “mata kedua” karena dapat mengidentifikasi sel kanker supermikro, sehingga dapat membersihkan tubuh pasien dokter. sel kanker. .

Pewarna ini diujikan pada 23 pasien kanker prostat melalui suntikan sebelum operasi prostat. Fluoresensi bekerja dengan mengikat protein yang disebut Antigen Membran Spesifik Prostat (PSMA), yang ditemukan pada permukaan sel kanker prostat.

Fluorescent tersebut bergabung dengan molekul target yang disebut IR800-IAB2M, yang terbuat dari versi antibodi “minibody” yang hanya berikatan dengan PSMA.

Suntikan fluoresen membantu dokter melihat tepi tumor dan mengidentifikasi kelompok sel yang kemudian menyebar ke sel dan kelenjar getah bening.

Dokter menggunakan lampu khusus yang hanya bereaksi terhadap cahaya neon sehingga sel kanker dapat terlihat dengan cahaya pantulan tersebut. Sistem ini dikembangkan oleh Profesor Borivoj Vojnovic dan timnya di Universitas Oxford.

Sistem pencitraan cahaya diintegrasikan ke dalam peralatan robotik untuk operasi kanker prostat. Tidak hanya kanker prostat, fluoresensi dapat digunakan pada sel kanker lainnya.

“Kami memberikan pandangan kedua kepada para ahli untuk melihat di mana sel-sel kanker berada dan apakah mereka telah menyebar atau tidak.” “Ini pertama kalinya kami melihat detail sebenarnya dari kanker prostat selama operasi,” kata Freddie Hamdy, penulis penelitian tersebut, dikutip Rabu (6/12/2024).

“Dengan teknik ini, kami dapat menghilangkan seluruh kanker, termasuk sel-sel yang telah menyebar dari tumor, yang mungkin memberikan peluang untuk muncul kembali di masa depan. “Hal ini juga memungkinkan kita untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat di sekitar prostat untuk mengurangi efek samping yang tidak diinginkan dan mengubah hidup seperti impotensi dan disfungsi ereksi.”

David Butler, salah satu dari 23 peserta, mengungkapkan perubahan pasca operasi. Padahal, sel kanker sebelumnya sudah menyebar ke sel lain di tubuh.

“Saya pensiun dini untuk menikmati kesenangan hidup, berkebun, bowling, dan jalan-jalan. Mengikuti studi ProMOTE membuat saya semakin bersemangat untuk tahun yang akan datang,” ujarnya

Namun, para ahli masih melakukan penelitian ekstensif untuk mengembangkan sistem pencitraan dan pewarna fluoresen agar dapat bekerja dengan cara yang kompleks. Dikatakan bahwa fluoresen masih perlu diuji pada banyak jenis kanker lainnya untuk memverifikasi efektivitas penggunaannya.

Foulkes, Direktur Eksekutif Riset dan Inovasi di Cancer Research UK, menjelaskan penggunaan pewarna fluoresen dapat mempersulit penentuan apakah kanker telah menyebar atau belum.

Namun, ia berharap penemuan ini bisa menjadi alternatif pengobatan kanker prostat di masa depan, didukung dengan berbagai alat bedah.

“Kami berharap teknik baru ini akan terus menjanjikan dalam uji coba di masa depan. “Sangat menarik mengetahui bahwa kita akan segera memiliki alat yang dapat menghilangkan kanker prostat dan kanker lainnya serta memberikan kehidupan yang lebih lama dan lebih sehat bagi orang-orang yang bebas dari penyakit ini ,” tutupnya. (Muhammad Sulthon, Kandiya tertua)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel