Bisnis.com, JAKARTA – Penyakit jantung menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. 

Kebanyakan dari kita hanya mengenal penyakit jantung sebagai penyakit jantung koroner, namun menurut penelitian terbaru, penyakit jantung tiga kali lebih umum terjadi dibandingkan fibrilasi atrium atau dikenal dengan Afib.

Fibrilasi atrium adalah detak jantung tidak teratur di ruang atas jantung, menurut sebuah penelitian pada September 2024 di Journal of American College of Cardiology.

Bentuk penyakit jantung paling umum ini juga merupakan faktor penyebab kondisi kesehatan seperti pembekuan darah, stroke, serangan jantung, masalah jantung lainnya, dan bahkan demensia.

Studi terbaru menggabungkan database kesehatan California, dengan fokus khusus pada orang dewasa berusia 20 tahun ke atas dari tahun 2005 hingga 2019. Di antara 29.250.310 pasien, usia rata-rata adalah di atas 50 tahun, dan lebih dari separuh pasien adalah perempuan dan berkulit putih. .

Studi tersebut menemukan bahwa 6,8% dari pasien ini didiagnosis menderita Afib. Jumlah tersebut lebih dari 10,5 juta orang dewasa, tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya yaitu 3,3 juta. Gejala, faktor risiko dan pengobatan fibrilasi atrium

Gejala afib antara lain detak jantung cepat, nyeri dada, pusing, kelelahan, penurunan kemampuan berolahraga, sesak napas, dan lemas, namun beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali.

Faktor risiko termasuk riwayat keluarga AFib, tekanan darah tinggi, penyakit tiroid, dan banyak lagi.

Untuk mengobati Afib, penyedia layanan kesehatan dapat mendorong perubahan gaya hidup seperti olahraga dan manajemen stres; obat-obatan, seperti beta-blocker atau pengencer darah; bekerja; atau mengobati kondisi yang mendasarinya seperti sleep apnea.

Untuk mengurangi risiko Anda, terus lakukan tindakan kesehatan jantung yang tercantum dalam pendahuluan.

Meskipun fibrilasi atrium lebih umum terjadi daripada yang diperkirakan sebelumnya, tindakan pencegahan serupa dengan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan jantung Anda.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA