Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset pasar PT Infovesta Utama mengungkapkan perangkat jaringan seluler menunjukkan kinerja positif hingga September 2024. 

Wakil Presiden Investa Waan Hendriana mengatakan seluruh indeks unit asosiasi menunjukkan hasil positif di atas indeks reksa dana. 

Artinya, pengelolaan unit obligasi saat ini rata-rata lebih baik dibandingkan reksa dana, khususnya saham, kata Wawan kepada Bisnis, Senin (7/10/2024). 

Sebaliknya, berdasarkan data year-to-date (YtD) Infovesta, kelas unit saham memberikan rata-rata return tertinggi yakni mencapai 4,94% per 30 September 2024. 

Di antara unit jenis ekuitas, Smartwealth Dollar Equity Global Opportunities Fund US$ memberikan imbal hasil tertinggi, mencapai 26,64%. Ketika PRUlink US Dollar Global Tech Equity mencapai 25,73%. Disusul PFI Mega Life USD Global Equity Opportunity Fund yang mencapai 20,41%. 

Berikutnya, unit link majemuk menawarkan return rata-rata sebesar 3,16%. Berikutnya BLife Link Mixed yaitu 13,82%. 

Unit pendapatan tetap berada di peringkat ketiga dengan rata-rata return sebesar 2,96%. Di antara unit tersebut, Dana Obligasi AS Smartwealth Dollar merupakan yang tertinggi dengan imbal hasil 8,13%. Ia kemudian diberitahu bahwa dana High Yield Income dan Carlink Pro Ultimate Fixed masing-masing membayar 6,78% dan 6,44%. 

Unit link pasar uang menawarkan rata-rata return terendah yaitu 2,36% dari September 2024. Sebaliknya, Carlink Pro Safe menawarkan return tertinggi dari unit link jenis ini yaitu 4,65%. Lalu DPLK Eka Dana Deposito dan Generali Money Marketer masing-masing 4,51% dan 4,29%. 

Pasca penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate, Wawan mengatakan, keterkaitan unit pendapatan berbasis ekuitas dan tetap akan tetap diuntungkan dengan situasi tersebut. Di sisi lain, integrasi unit berbasis pasar uang sebenarnya sudah terjadi. 

“Dengan mengikuti tren, pengelolaan yang bijak akan memberikan hasil yang baik ketika pasar sedang bergejolak,” kata Wawan. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel