Bisnis.com, Jakarta — Asosiasi Asuransi Indonesia (AAJI) memproyeksikan klaim asuransi jiwa kesehatan pada tahun ini akan terhindar dari klaim asuransi kesehatan di masa depan pada tahun 2023. Sedangkan pada tahun 2023, klaim asuransi jiwa mencapai Rp 20,83 triliun.

Head of Product, Risk Management, dan GCG AAJI, Fauzi Irfan mengatakan proyeksi tersebut tidak lepas dari situasi kesehatan yang sedang berlangsung.

“Dengan masih tingginya kenaikan biaya pengobatan, kami memperkirakan klaim asuransi kesehatan masih akan meningkat pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023. Namun dengan persentase yang lebih rendah dibandingkan tahun 2022-2023,” kata Fauzi, Selasa. 2024). ).

Tantangan pertumbuhan industri medis ini akan terus berlanjut hingga tahun depan. Pasalnya, Mercer-Marsh Benefits (MMB) memproyeksikan inflasi medis akan meningkat menjadi 14,6 persen pada tahun 2024, sebelum mencapai 19 persen pada tahun 2025.

Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan tahun 2025, Fauzi mengatakan industri asuransi jiwa dapat mengambil beberapa langkah strategis, antara lain melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk menganalisis dan memperkirakan tren dan biaya kesehatan.

Selain itu, kata dia, AAJI juga akan terus membangun kemitraan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mencapai tarif yang kompetitif dan memberikan akses yang lebih baik bagi pemegang kebijakan.

“AAJI terus mengedepankan program edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan pencegahan penyakit, yang dapat membantu menurunkan kesehatan dalam jangka panjang di masa depan,” kata Fauzi.

Sebagai informasi, klaim asuransi jiwa berjumlah Rp 12,45 triliun per Juli 2024. Angka tersebut meningkat dari Rp 11,83 triliun menjadi Rp 0,62 triliun pada Juni 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel