Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeberkan besarnya potensi usaha kecil dan menengah (IKM) dalam program makan siang gratis yang akan diterapkan pemerintah mendatang.
Direktur Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan, penyiapan program makan siang anak sekolah dan pencegahan bullying memerlukan dukungan berbagai sektor dan sumber daya.
“Produk pertanian lokal yang dihasilkan daerah mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan,” kata Reni pada Indonesia Food Conference (IFI) 2024, Kamis (6/6/2024).
Rencana Presiden baru terpilih Prabowo Subianto diharapkan bisa memacu pertumbuhan sektor makanan dan minuman yang selama ini menjadi sektor nonmigas terbesar.
Sekadar informasi, pada triwulan I-2024, struktur PDB industri migas didominasi oleh industri makanan dan minuman yang menyumbang 39,91% atau 6,47% terhadap total PDB negara.
Tak hanya itu, nilai industri makanan dan minuman pada April 2024 mencapai US$2,71 miliar atau 19,4% dari ekspor nonmigas dan merupakan ekspor terbesar kedua setelah industri baja dasar.
Proyek ini dapat ditingkatkan dengan mempromosikan produk pangan lokal sebagai pemasok kebutuhan melalui sistem pangan nasional yang diterapkan oleh pemangku kepentingan seperti UKM, Bumdesa dan koperasi.
“Produk baru yang efektif dalam mengelola bahan kimia dan gaya hidup, seperti makanan siap saji, bisa menjadi pilihan untuk mendukung implementasi rencana tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut Reni, masih terdapat permasalahan yang menghambat perkembangan industri makanan dan minuman, antara lain kurangnya permodalan, kurangnya pengalaman dalam manajemen, kurangnya kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan perusahaan, serta hambatan dalam membuka usaha baru. hal-hal.
Perusahaan kecil dan menengah saat ini menghadapi berbagai tantangan dalam operasionalnya dari luar, seperti ketidakpastian ketersediaan sumber daya alam, hadirnya pesaing dengan produk baru, dan kenaikan harga pasar.
“Telah dipastikan bahwa belanja pemerintah untuk pembelian berdampak positif terhadap perekonomian negara, lapangan kerja, dan pemanfaatan produk dalam negeri,” ujarnya.
FYI, UKM makanan dan minuman juga merupakan industri yang menguntungkan, memiliki sekitar 1,7 juta unit usaha dan mempekerjakan sekitar 3,6 juta karyawan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel