Bisnis.com, JAKARTA – Produsen batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang dilaksanakan pada semester I/2024. ITMG melaporkan laba bersih sebesar USD 129,07 juta atau setara Rp 2,11 triliun (kurs Jisdor 30 Juni 2024 Rp 16.394 per USD) selama enam bulan pertama tahun 2024.

Berdasarkan laporan keuangan, ITMG membukukan pendapatan sebesar US$1,04 miliar. Pendapatan ini turun 19,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 1,29 miliar dollar AS.

Dalam keterangan resminya, ITMG menyebutkan penjualan mencapai 10,8 juta ton atau meningkat 9% dalam satu tahun. Di sisi lain, harga rata-rata batu bara (ASP) turun 27% per tahun seiring dengan normalisasi harga batu bara.

Penurunan harga jual batu bara inilah yang menjadi penyebab turunnya pendapatan ITMG sepanjang semester I 2024.

ITMG juga mencatatkan pendapatan sebesar US$774,2 juta, lebih rendah 7,93% dibandingkan semester I/2023 sebesar US$840,9 juta.

Meskipun tingkat pendapatan ITMG menurun, ITMG mencatat penurunan laba bersih sebesar 39,94% menjadi $275,2 juta. Laba besar ini menurun pada semester I/2023 yakni 458,2 juta dollar AS.

Dengan hasil tersebut, ITMG mencatatkan laba bersih sebesar 129,07 juta dollar AS atau setara Rp 2,11 triliun (nilai Rp 16.394 per dollar AS per 30 Juni 2024). Laba tersebut turun 57,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 306,9 juta dollar AS.

Pada akhir Juni 2024, ITMG mencatat penurunan total aset tahunan sebesar 1% menjadi $2,16 miliar dibandingkan $2,18 miliar pada akhir tahun 2023.

Pada saat yang sama, saldo uang pada akhir Juni 2024 meningkat sebesar 3% per tahun menjadi $877 juta, dari $851 juta pada akhir tahun 2023. Pada tanggal 30 Juni 2024, kas dan setara kas mewakili 41% dari total aset. . .

Dari sisi utang, total utang ITMG turun menjadi $385 juta pada enam bulan pertama tahun 2024, dari $399 juta pada akhir tahun 2023.

Pada akhir Juni 2024, total aset ITMG tercatat sebesar US$1,77 miliar, turun dibandingkan US$1,78 pada 31 Desember 2023.

_____

DISCLAIMER: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel