Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 melemah menyusul turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (7/11/2024). Meski indeks melemah, saham CTRA, PGAS, dan ANTM tetap menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks berbasis bursa Bisnis Indonesia ditutup menguat 1,12% atau 6,32 poin menjadi 559,35. Hanya 10 saham yang terlihat naik, 16 saham terkoreksi dan 1 masih berdiri.

Saham-saham yang masih menunjukkan penguatan antara lain saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menguat 4,85% ke Rp 1.190 dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) menguat 2,97% ke Rp 1.560.

Inilah indikator keuangan utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 2,27% ke Rp 1.575, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) menguat 1,78% ke Rp 2.290 dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) naik 1,66% menjadi Rp 1.225. 

Di antara saham-saham yang melemah adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turun 4,30% menjadi Rp 2.250, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) terkoreksi 3,65% menjadi Rp 4.890 dan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) turun 2,93% menjadi Rp 2.650.

Sedangkan IHSG ditutup melemah 1,90% atau 140,01 poin menjadi 7.243,86. Hari ini IHSG dibuka pada 7.373,57 dan bergerak ke 7.381,76.

Tercatat 242 saham naik, 371 saham melemah, dan 328 saham menguat. Sedangkan kapitalisasi pasar yang dikenal dengan ‘kapitalisasi pasar’ mencapai Rp 12,085 triliun. 

Valdy Kurniawan, Kepala Riset Phintraco Sekuritas, mengatakan IHSG ditutup menguat 1,26 persen ke level 7.290,99 pada perdagangan sesi I hari ini, dengan sektor perlengkapan pokok melemah 2,14 persen. Selain itu, nilai tukar Rupiah melemah 0,28% menjadi Rp15.780 pada siang hari ini. 

“Secara teknikal IHSG sudah masuk support psikologis di level 7.300 yang terkonfirmasi MACD yang mengindikasikan tren naik negatif,” ujarnya.

————————————-

 

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembacanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA