Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penjualan susu pada tahun ini atau Januari-Juli 2024 meningkat 7,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Plt. Direktur BPS Amalia Dininggar Vidyasanti mengatakan meski meningkat, namun secara keseluruhan volume impor kode HS 0401 mengalami penurunan baik secara bulanan (monthly/mtm) maupun year-on-year (yoy/yoy/yoy). ).

Sebagai informasi, kode HS 0401 mencakup susu dan produk susu yang tidak dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. 

“Susu [kode HS] 0401 mengalami penurunan sepanjang tahun sebesar 48,22%. “Juga turun 61,58% secara bulanan,” ujarnya, Kamis (15/8/2024). 

Sebaliknya, impor dengan kode HS 0402 yang merupakan produk susu dan produk susu primer serta mengandung gula atau pemanis lainnya justru meningkat sebesar 0,05% secara tahunan dan 3,25% secara bulanan. 

Namun impor mengalami penurunan sebesar 14,37% pada Januari hingga Juli 2023. 

Saat itu, Amalia tak menjelaskan alasan penurunan atau kenaikan susu impor.

BPS menyebutkan, pada Januari hingga Juli 2024, ada lima negara yang mengekspor susu ke Indonesia, yakni Selandia Baru senilai 285,99 juta. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 343,19 juta.

Disusul impor susu dari AS, Belgia, Australia, dan Malaysia masing-masing senilai US$80,09 juta, US$30,34 juta, US$72,24 juta, dan US$12,19 juta. 

Menurut Bisnis, Badan Pangan Nasional (Bapanas) membuka peluang impor pangan untuk memenuhi program makan siang dan susu gratis pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran.

Sekretaris Jenderal Bapanas Sarwo Edhi mengakui impor mutlak diperlukan agar kita bisa melaksanakan program makan siang gratis tahun depan. Namun, dia belum bisa memastikan jumlah dan jenis pangan yang perlu diimpor. 

Soal program makan siang gratis, tentu kecuali produksinya pasti diimpor, hanya saja jumlahnya belum diketahui karena masih dihitung, ujarnya, beberapa waktu lalu. . 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA.