Bisnis.com, Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) menyoroti beberapa kebijakan dalam Medium Term Revenue Strategy (MTRS) 2017 yang belum dilaksanakan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Padahal UU Nomor 1 menyatakan beberapa prinsip. 7 Tahun 2021 terkait Peraturan Perpajakan (HPP), namun masih ada beberapa yang belum dilaksanakan.
Country Report 24/270 IMF yang terbit awal Agustus mencatat beberapa strategi utama seperti cukai bahan bakar minyak (BBM), pajak minimum alternatif, pajak transaksi properti (PPN dan BPHTB), dan Pajak Properti belum diturunkan Kenaikan (PBB).
Menurut IMF, jika pemerintah menerapkan seluruh kebijakan yang tertuang dalam MTRS 2017, Indonesia berpotensi menghasilkan tambahan pendapatan hingga 6,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Khusus penerapan cukai bahan bakar diperkirakan dapat memberikan tambahan pendapatan sebesar 0,5% terhadap PDB negara. Berdasarkan perhitungan PDB tahun 2023 sebesar Rp 20.892,4 triliun, potensi penerimaan cukai bahan bakar bisa mencapai sekitar Rp 104,46 triliun.
Namun, para ekonom menilai keputusan penerapan kebijakan ini sepenuhnya ada di tangan pemerintah. Pemerintah harus mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan dari setiap kebijakan yang akan diterapkan.
“Sebenarnya pemerintah mampu melaksanakan usulan tersebut. Namun, penting untuk melihat aspek lain yang mungkin bertentangan dengan usulan IMF,” kata Prionto Badi Saptuno, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Pajak Pratama Kristen, Senin. 12/8/2024).
Berikut daftar rekomendasi MTRS IMF tahun 2017 yang belum dilaksanakan
Sumber: IMF
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel