Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham (IHSG) anjlok ke level terendah sepanjang tahun 2024, seiring dengan penerapan Badan Pemantau Khusus (PPK) Lelang Lelang Penuh (FCA). Asosiasi atau perwakilan investor dapat meminta diskusi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada Jumat (6/7/2024), IHSG mencapai level terendah sejak awal tahun ini yakni mencapai 6.887,87. Kemarin, IHSG menguat 1,10% ke 6.897,95. Pelemahan IHSG juga menyebabkan kapitalisasi pasar IHSG anjlok hingga Rp 11,519 triliun.

Direktur Infovesta Utama Parto Kavito memperkirakan pelemahan IHSG disebabkan masih banyaknya investor asing yang melakukan aksi jual. Menurut dia, investor asing melihat prospek makroekonomi Indonesia lemah. Selain itu, Parto mengatakan penyebab pelemahan IHSG lainnya adalah melemahnya rupee dan menurunnya daya beli masyarakat.

Parto juga mengatakan yang masuk adalah PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) Dewan Pemantau Khusus dengan mekanisme lelang penuh juga menjadi salah satu hal yang berdampak pada terpuruknya IHSG. 

“Investor merasa tidak nyaman tanpa harga penawaran terbuka,” kata Parteau saat dihubungi, Jumat (7/6/2024). 

Dia mengatakan, penilaian FCA saat ini akan bergantung pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), apakah kedua lembaga tersebut bersedia membuka diskusi dengan investor atau asosiasi. 

Meski demikian, Pareto menyayangkan sikap asosiasi yang lemah terhadap penerapan PPK FCA. 

“Sedih sekali asosiasinya terkesan bungkam, mungkin self-regulator yang malu,” kata Parto.

Sementara itu, lanjut Parto, yang bisa dilakukan investor terhadap PPK FCA adalah dengan melayangkan surat pengaduan ke BEI, OJK, dan asosiasi untuk meminta dilakukan pembahasan berdasarkan data atau argumentasi yang logis. 

“Investor sebaiknya tidak mengirimkan bunga karena BEI mungkin merasa ‘kekurangan’,” ujarnya.

Namun, Parto mengatakan saat ini investor masih harus wait and see dan mempersiapkan investasi jangka panjang. Jika dana investor hanya bisa digunakan untuk investasi jangka pendek, menurut Parto, investor harus melakukan cut loss.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel