Bisnis.com, Jakarta – Indeks saham (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (22/10/2024) menguat di level 7.788,98. Saham Prajogo Pangestu seperti PTRO dan CUAN, serta Haji Isam JARR tercatat melonjak pada penutupan perdagangan sore ini.

16.01 ICI menguat 0,21% atau 16,3 poin menjadi berakhir pada 7.788,98 berdasarkan data RTI WIB. Secara keseluruhan ICI menguat antara 7.731,96 hingga 7.801,40.

Sebanyak 31 miliar lembar saham terjual hari ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 13 juta.​

Sebanyak 382 saham menguat, 299 saham melemah, dan 216 saham netral. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 13,080 triliun, naik dari Rp 13,014 triliun pada hari sebelumnya.

Saham tersebut dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk. (PTRO) termasuk saham yang ditutup menguat pada sore hari. Saham PTRO naik 19,86% menjadi ditutup pada Rp 17.200 per saham.

Selain PTRO, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk juga menjadi saham Prajogo lainnya yang menguat. (CUAN) menguat 13,61% ke Rp 8.350 per saham siang ini.

Selain saham yang dimiliki Prajogo Pangestu, pihaknya juga memegang saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) milik Haji Issam juga melanjutkan kampanyenya siang ini dengan kenaikan 14,66% ke Rp 438 per saham.

Sedangkan saham lain yang harga perdagangannya mengalami kenaikan sore ini adalah PT Astra International Tbk. (ASII) menguat 3,43% ke Rp 5.275 per saham. Saham ASII memperoleh hasil perdagangan sebesar Rp 689,2 miliar hari ini.

Begitu pula dengan saham GOTO yang naik 5,88% ke Rp 72 hari ini. Sebanyak 8,8 miliar saham GOTO diperdagangkan dengan nilai perdagangan Rp 620 miliar.

Tim riset Piralmas Investindo Securitas menjelaskan, sentimen tersebut berasal dari keyakinan pasar bahwa The Fed akan bersabar dalam penurunan suku bunga. Hal ini sejalan dengan serangkaian indikator perekonomian AS yang solid.

“Hal ini menunjukkan bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunga pada bulan November dan Desember tahun ini, namun akan menurunkan kebijakan lebih lanjut pada tahun depan,” tulis tim peneliti Pilarmas Investindo Securitas.

Di sisi lain, pasar juga mencermati kemajuan upaya pemulihan ekonomi di Tiongkok. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan menguat dan meluas seiring dengan pelonggaran kebijakan moneter melalui sejumlah paket stimulus dan penurunan suku bunga pinjaman bank sentral.

Pasar berharap kebijakan ini akan membuat perekonomian Tiongkok kembali tumbuh subur, mengingat Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu kekuatan ekonomi dunia.​

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel