Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,70% menjadi 7.262,75 pada perdagangan hari ini, Rabu (24/7/2024). Saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti BMRI, TLKM dan BBCA ditutup flat sepanjang sesi perdagangan hari ini.

IHSG turun 51,09 poin hingga mencapai level tertinggi sepanjang sesi di 7.314 poin pada pukul 16:00 WIB, berdasarkan data RTI. Level terendah IHSG saat ini berada di level 7,2.

Kapitalisasi pasar IHSG turun menjadi Rp12,341 triliun dari Rp12,426 triliun. Sebanyak 233 saham menguat, 323 saham berakhir di zona merah, dan 237 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi salah satu saham yang masuk zona merah hari ini. Saham BMRI turun 2,26% menjadi Rp 6.475. 

Selain BMRI, saham bank pelat merah lainnya yakni BBRI juga melemah pada perdagangan hari ini. Saham BBRI turun 0,21% ke Rp 4.780 per saham. Saham BUMN lainnya yang juga melemah hari ini adalah TLKM yang melemah 3,16% ke Rp 3.060 per saham. 

Sementara itu, saham-saham berkapitalisasi besar lainnya seperti GOTO dan BREN juga melemah pada perdagangan hari ini. Saham GOTO diperdagangkan pada Rp54 per saham, melemah 1,82% hari ini.

Selain itu, saham BREN juga turun 2,29% ke Rp 8.550 hari ini. Sementara saham HMSP turun 5,52%, ISAT turun 2,15%, dan INKP juga turun 2,96% hari ini.

Sementara saham lainnya seperti AMMN ditutup di zona hijau dengan penguatan 2,16% ke Rp 11.800 per saham, ASII menguat 1,8% ke Rp 4.530, BBNI menguat 0,99% ke Rp 5.100, dan ADRO menguat 1,28% ke Rp 3.170. Untuk berbagi.

Kelompok Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan sentimen eksternal dan internal mendorong pergerakan IHSG ke zona merah. 

Di luar, pasar regional di Asia melemah karena pasar berfokus pada evaluasi data manufaktur dari Jepang dan Australia, yang mengalami penurunan. 

Di Jepang, Manufaktur Jibun Bank Jepang turun menjadi 49,2 setelah terbaca 50,0 di bulan Juni, sedangkan manufaktur di Australia sedikit meningkat dari sebelumnya 47,2 menjadi 47,4, namun sayangnya level tersebut masih berada di wilayah bearish. 

Sementara itu, dari Amerika Serikat (AS), pasar juga menantikan berakhirnya drama calon presiden dari Partai Demokrat setelah Joe Biden mengumumkan mundur dari pencalonan. Pasar terus mengikuti perkembangan mengenai siapa lawan calon presiden Donald Trump pada pemilu presiden November ini. 

Sebelumnya, Joe Biden mencalonkan Kamal Harris untuk menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. 

Namun ada informasi baru, bahwa Michelle Obama, istri mantan Presiden AS Barack Obama, akan dilantik sebagai calon presiden dari Partai Demokrat melawan Donald Trump pada November mendatang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan Partai Republik. 

Sementara dari dalam negeri, utang pemerintah Indonesia yang jatuh tempo pada tahun 2025 akan meningkat. Hal ini berdasarkan data Kementerian Keuangan yang mencatat utang pemerintah Indonesia akan jatuh tempo pada tahun 2025 akan mencapai Rp 800 triliun. Utang yang jatuh tempo meningkat dari tahun ini menjadi Rp 434,29 triliun. 

Direktorat Jenderal Keuangan dan Manajemen Risiko mengungkapkan, selain besarnya utang yang akan jatuh tempo pada tahun 2025, dan pada tahun-tahun berikutnya, antara lain penerbitan SBN juga turut berkontribusi dalam pembiayaan pandemi Covid-19 yang sudah mulai matang. . 

Kekhawatiran pasar adalah ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bunga utang. Pasar mengharapkan tindakan dan kebijakan pemerintah untuk melunasi utang yang jatuh tempo guna menjaga kepercayaan pasar terhadap situasi perekonomian negara.

————–

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel