Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada level 7.283 pada perdagangan pagi Selasa (30/7/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 0,06% ke level 7.283 dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.288.
Dalam satu menit perdagangan, indeks melemah 0,18% ke level 7.277, dengan rincian 195 saham menguat, 157 saham melemah, dan 587 saham stagnan. Kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp 12,349 triliun.
Indeks sektoral bergerak beragam. Bidang yang lemah adalah keuangan, infrastruktur, transportasi dan teknologi. Sementara itu, sektor kesehatan, industri, bahan baku, properti energi konsumen non-siklus dan siklikal menjadi sektor-sektor yang menguat.
Sebagian besar saham-saham berkapitalisasi besar melemah pada perdagangan pagi ini. Kelemahan terbesar adalah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 2,30% menjadi Rp 2.990. Menyusul saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) yang turun 1,63% ke Rp 12.075 per saham.
Dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) melemah masing-masing 1,05% dan 0,70%. BBRI di Rp 4.730 sedangkan BBNI di Rp 4.990.
Terakhir, PT Astra International Tbk. (ASII) yang melemah 0,43% ke Rp 4.580 per saham. Sisanya yakni BREN, BMRI, TPIA dan BBCA menguat kurang dari 0,5%.
Tim Riset Fintraco Securitas mengatakan IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup di level 7.288 mengindikasikan pelemahan. Secara teknis, indikator MACD memiliki kemiringan negatif yang berkembang, mengindikasikan potensi pelemahan. Namun, indikator stochastic RSI sedang menghadapi golden cross yang mengindikasikan kemungkinan konsolidasi.
“Sehingga IHSG bisa berkonsolidasi pada level 7.250-7.350 pada perdagangan harian,” kata tim peneliti, Selasa (30/7/2024).
Sentimen tersebut datang dari sisi global karena pasar menunggu publikasi data kepercayaan konsumen CB AS bulan Juli, yang diperkirakan turun dari 100,4 ke level pesimistis 99,5 pada Juni 2024, kata tim peneliti. . Kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada September 2024.
Selain itu, pasar juga menantikan data pertumbuhan PDB kuartal kedua Zona Euro dan Jerman, yang dijadwalkan dirilis pada Selasa (30/7/2024). Pasar memperkirakan pertumbuhan PDB yang cepat di Zona Euro dan Jerman akan mendukung pertumbuhan tahunan namun melemah pada kuartal tersebut.
Dari sisi lokal, pasar menantikan rilis data tingkat pengangguran bulan Juni di Jepang yang akan dirilis pada 30 Juli 2024 yang diperkirakan stabil di angka 2,6%. Sementara dari dalam negeri, pasar masih mengharapkan rilis kinerja keuangan beberapa emiten pada kuartal II-2024.
——-
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel