Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada level 7.741,08 pada Jumat (25/10/2024). Penguatan indeks diikuti oleh kenaikan saham-saham modal besar seperti PANI, BREN dan AMMN.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka menguat 0,32% atau 24,53 poin pada 7.741,08 sesaat setelah pembukaan. Hari ini IHSG dibuka di 7.716,54 dan sempat menguat di 7.744,31.

Tercatat 189 saham menguat, 112 saham melemah, dan 210 saham stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar atau market kapitalisasinya mencapai Rp 12.986,55 triliun.

Di tengah kenaikan indeks, saham-saham dengan kapitalisasi pasar seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk bertahan. (PANI) menguat 2,82% ke level Rp 14.600.

Posisi tersebut disusul oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang menguat 1,01% ke Rp 7.475. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) pun naik 0,81% ke Rp 9.300 per saham.

Sedangkan penurunan saham-saham berkapitalisasi besar dipimpin oleh PT Bank Asia Central Tbk. (BBCA) dengan koreksi 0,47% menuju level Rp 10.650 per saham.

Di sisi lain, PT Sona Topas Tourism Industry Tbk menjadi pencetak keuntungan terbesar pada awal perdagangan hari ini. (SONA) yang naik 24,22% menjadi Rp 6.000. Posisi tersebut disusul oleh PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dengan pertumbuhan 15,05% menjadi Rp 1.185.

Sedangkan yang paling merugi adalah PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) yang turun 8,96% ke Rp61. Peringkat berikutnya ditempati PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ) turun 5% menjadi Rp 494.

Valdy Kurniawan, Kepala Riset Phintraco Sekuritas, mengatakan IHSG hari ini berpeluang fokus pada support dan level psikologis 7.700. Pasalnya, indeks kembali turun ke level bawah MA5 setelah anjlok hampir 1% pada Kamis (24/10).

Ia mengatakan pasar menantikan rilis pesanan barang tahan lama AS yang diperkirakan sebesar -0,9% MoM pada September 2024, dibandingkan sebelumnya 0% MoM pada Agustus 2024. Kondisi ini memberikan kemiringan permintaan konsumen pada.

Selain itu, angka sentimen konsumen AS bulan Oktober 2024 di Michigan diperkirakan turun menjadi 72,9 dari sebelumnya 74,4 pada September 2024.

“Kedua kondisi ini berpotensi meningkatkan tekanan kepada The Fed untuk tetap pada rencana awal memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali selama sisa tahun 2024,” kata Valdy dalam laporan riset harian.

Managing Director Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan tren pelemahan. Menurut dia, support indeks berada di level 7.615 dan resistance di level 7.760.

“Pasar akan mencermati data pesanan barang tahan lama AS, yang ekspektasi konsensusnya akan berkontraksi sebesar -1% mom pada 24 September,” ujarnya.

______________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel