Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Saham Gabungan (IHSG) menguat menjadi 7.663,24 pada Kamis (17/10/2024). Kenaikan indeks seiring dengan menguatnya saham-saham besar seperti PANI, BBCA, dan TLKM. 

IHSG menguat 0,19% atau 14,30 poin ke level 7.663,24 sesaat setelah pembukaan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI). Hari ini IHSG dibuka pada 7.648,41 dan sempat bergerak ke 7.671,07. 

Sebanyak 205 saham menguat, 97 saham melemah, dan 183 saham stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar atau kapitalisasi pasar mencapai Rp 12.815,54 triliun. 

Di antara saham-saham raksasa dengan kapitalisasi pasar adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) memimpin dengan menguat 1,76% ke Rp 12.975.

Posisi tersebut disusul oleh saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang menguat 0,72% ke Rp 10.550. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pun naik 0,67% ke Rp 3.020 per saham. 

Sedangkan saham-saham utama yang melemah antara lain PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebesar 2,87% menjadi Rp 2.370 dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melemah 0,73% menjadi Rp 6.825.

Di sisi lain, PT Bank Ok Indonesia Tbk menjadi pencetak keuntungan terbesar pada awal perdagangan hari ini. (DNAR) yang naik 22,58% menjadi Rp 152. Posisi tersebut disusul oleh PT Natura City Development Tbk. (AYLS) dengan mencatatkan kenaikan 10% menjadi Rp 132. 

Sedangkan yang paling merugi adalah PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK) yang turun 6,98% ke Rp 80. Mengenai saham PT Trimegah Karya Pratama Tbk. (SPRE) turun 5,06% ke Rp 75 per saham. 

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, pada perdagangan hari ini, secara teknikal IHSG kembali menguat di atas MA20 dan terus mempersempit kemiringan negatif MACD. 

Dengan demikian, unit IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan menguji level 7.700 dan membentuk pola candlestick tiga putih, ujarnya dalam catatan riset harian. 

Menurut dia, pasar bereaksi positif terhadap hasil rapat Dewan Komisaris Bank Indonesia (BI) yang memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6%. 

Meski demikian, bank sentral tetap terbuka terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut dengan mempertimbangkan kondisi inflasi, nilai tukar rupee, dan pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, Valdy mengatakan pasar juga mencermati perkembangan nama-nama orang yang akan menduduki jabatan menteri menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Minggu, 20 Oktober 2024. 

________________

 

Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel