Bisnis.com, Jakarta – Festival kreatif terbesar di Indonesia, IdeaFest, kembali hadir tahun ini untuk menyulut ide-ide baru di tengah menurunnya industri teknologi.
Tahun ini, IdeaFest diadakan selama tiga hari pada tanggal 27 hingga 29 September di Jakarta Convention Center (JCC) Senayaan, Jakarta.
Melanjutkan tema ‘Aku’, IdeaFest ingin menunjukkan bagaimana seseorang bisa memberi makna dan menjadi penggagas banyak hal, mulai dari menjadi diri sendiri dengan pengalaman berbeda, meluncurkan inovasi, menjadi unik dan masih banyak lagi.
“Tema ‘Aku’ adalah tentang menjadi individu yang mewakili bagaimana kita harus terus mencari ide dan terus berimajinasi. Kami berharap dengan adanya kata ‘Aku’ ini akan banyak muncul penafsiran baru atas ide tersebut, karena tidak ada batasnya, tidak ada batasan bagi generasi muda dan masyarakat Indonesia untuk terus bermimpi dan mencari ide-ide baru,” ujar co-founder IdeaFest. Ben Subiakta usai jumpa pers, Jumat (27/9/2024).
Ben juga menyebutkan hal yang membedakan IdeaFest tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu hadirnya IdeaFest X, sebuah platform kolaborasi bagi komunitas atau pencipta kekayaan intelektual untuk membuat program di IdeaFest dengan menggunakan kekayaan intelektual yang dimilikinya.
“IdeaFest menjadi landasan bagi para penulis untuk membangun komunitas dan audiensnya melalui acara ini. Dengan demikian, masyarakat menciptakan sekitar 20 program baru yang menjadi milik mereka. Nanti akan diisi dengan format kolaborasi baru, mulai dari hackathon hingga creative workshop, mulai dari speaking hingga experience podcast, eksplorasi ide-ide baru dan tingkatkan kemampuan kreatif,” jelasnya.
Selain itu, IdeaFest 2024 juga akan menjadi yang terbesar dalam 13 tahun keberadaannya. Pasalnya, akan ada sekitar 550 pembicara dan 160 sesi selama tiga hari.
67% pembicara yang hadir merupakan pembicara baru, dan 15% berasal dari luar negeri, mulai dari pencipta konten dan musik Jovial dan Adowi Di Lopez, bos Bluebird Sigit Jakasaetano, bos pasar pop Jeremy Lee hingga calon pasca Pramono. Anung dan Ridwan Kamil.
Para pembicara akan berbagi wawasan tentang cara menemukan peluang dan menawarkan wawasan baru dari berbagai industri, mulai dari bisnis, politik, hingga film, dalam iklim ekonomi yang buruk.
“Mudah-mudahan dalam iklim perekonomian saat ini akan ada diskusi dan gagasan apakah akan tumbuh wirausaha baru atau menciptakan produk kreatif baru,” tambah Ben.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA.