Bisnis.com, BADUNG – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Angola Adão de Almeida di sela-sela Forum Indonesia-Afrika ke-2 di Bali pada Senin (02/09/2024).

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas penguatan kerja sama kedua negara, khususnya di bidang perdagangan, pertanian, dan perikanan.

“Saya bertemu dengan Menteri Pertanian di Angola dan membahas kerja sama ekonomi, pertanian, dan perikanan. “Dan Angola sedang dalam proses pembukaan kedutaan besarnya di Jakarta,” jelas Menlu Retno pada konferensi pers ke-2 IAF dan HLF MSP, Senin (2/9/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyampaikan harapan agar hubungan politik Indonesia dan Angola terus diperkuat melalui kerja sama ekonomi yang kuat.

“Hubungan politik saja tidak cukup. “Kerja sama ekonomi harus menjadi prioritas bersama,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga mendorong segera dimulainya perundingan Perjanjian Pajak Khusus (PTA) antara Indonesia dan Angola. Kami berharap PTA antara Indonesia dan Angola dapat menjadi landasan yang kokoh untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara, serta memperluas peluang bisnis dan investasi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Adão de Almeida mengakui pentingnya memperkuat kemitraan ekonomi ini. Ia menyampaikan keinginan Angola untuk memperkuat kerja sama yang lebih spesifik dan menggali lebih jauh potensi kedua negara, khususnya di sektor minyak, mineral, kesehatan, dan keamanan pangan.

Adão mengungkapkan harapannya agar ia mampu memproduksi obat-obatan sendiri. Karena itu, dia meminta investor dari Indonesia untuk mendukungnya.

Angola akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Biofarm dan Pertamina untuk mengidentifikasi kemungkinan kemitraan lain. Ia juga berharap pembicaraan kerja sama di bidang perminyakan dengan Indonesia dapat terus berlanjut.

Kedua menteri sepakat untuk memisahkan perdagangan ekonomi dan terus menggali berbagai sektor potensial, termasuk industri hilir, pertanian, dan perikanan. 

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, kedua menlu juga membahas rencana kunjungan Presiden Angola ke Indonesia pada awal tahun 2025 serta rencana pelaksanaan kunjungan tersebut.

Selain pertemuan dengan Angola, Menlu Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Eswathini dan menandatangani Nota Kesepahaman mengenai pembebasan visa bagi pemegang paspor dan dinas.

Menlu juga bertemu dengan Menteri Informasi Ekonomi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil Aljazair Yacine El-Mahdi Oualid; Sekretaris Jenderal UNCTAD, JICA dan Kementerian Luar Negeri Maroko. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA