Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) memperkirakan kenaikan harga emas global saat ini akan memberikan pengaruh positif terhadap operasional perusahaan hingga akhir tahun 2024. HRTA berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan dengan memperbanyak toko ritel.

Direktur Hubungan Investor Hartadinata Abadi Thendra Krisnanda berpendapat, ada tren kenaikan rata-rata harga emas yang dijual perusahaan yang dikirim ke pasar.

“Saat ini kenaikan harga emas dunia memberikan pengaruh positif terhadap kinerja perseroan yang didorong oleh pertumbuhan harga jual rata-rata perseroan,” kata Dendra saat dikonfirmasi, Senin (26/8/2024).

Di tengah kenaikan harga emas, kata Thendra, perseroan terus berupaya melakukan inovasi produk.

Selain itu, ia menambahkan HRTA terus membangun jaringan sub-toko yang diperkirakan akan meningkat dari 85 toko pada tahun 2023 menjadi 100 toko pada akhir tahun depan.

Ia mengatakan, menurut perkiraan analis komoditas global, harga emas dunia kemungkinan akan naik pada kisaran 2.450 hingga 2.600 dolar AS. dia. dolar pada akhir tahun 2024.

Seperti diketahui, tren pergerakan harga emas yang mencetak rekor baru pada pekan ini menjadi katalisator yang mendorong kinerja sebagian besar emiten lini bisnis pertambangan dan pengolahan emas di zona hijau.

Diperkirakan harga emas akan terus meningkat setidaknya pada pertengahan tahun 2025.

Pada akhirnya, harga emas di pasaran memecahkan rekor baru dengan menyentuh 2.522,72 dollar AS. dia. Dolar per troyone. Laporan tersebut sejalan dengan ekspektasi The Fed untuk memangkas suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg, emas spot berada di $2,512.59 per troy ounce pada perdagangan Jumat (23/8/2024).

Beberapa bank investasi terbesar dunia memperkirakan harga emas akan mencapai 2.700 dolar AS. dia. dolar per troy ons pada tahun 2025.

Wayne Gordon, Pakar Strategi Komoditas Global Wealth Management UBS Wayne Gordon mengatakan melalui Bloomberg, Rabu (21/8/2024), “Harga emas akan bergerak ke $2.700 per troy ounce pada pertengahan tahun 2025).

Berdasarkan laporan keuangan publikasi, perusahaan perhiasan itu mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 33,45% menjadi Rp 8,24 triliun selama semester I/2024, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,17 triliun.

Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan perhiasan dan logam mulia baik grosir maupun eceran sebesar Rp 8,20 triliun. Kemudian, pendapatan penjualan dengan mitra dagang, pendapatan jasa pemurnian emas, dan bunga pinjaman administrasi usaha gadai sebesar Rp 41,29 triliun.

Bersamaan dengan peningkatan penjualan, harga barang juga meningkat menjadi Rp 7,72 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang bernilai Rp 5,67 triliun.

Alhasil, pendapatan kotor tercatat sebesar Rp 518,92 miliar, naik 2,96% dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp 501,99 miliar.

Setelah akumulasi beban dan pendapatan lain-lain, HRTA mengumumkan laba periode pemilik unit induk sebesar Rp 205,62 miliar, meningkat 10,68% dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp 185,10 miliar. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel