Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah di pasar global berusaha menjauh dari level terendah dalam enam pekan terakhir.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2024 turun 0,15% menjadi $79,52 per barel pada pukul 15.57 WIB, demikian data Bloomberg, Selasa (23/7/2024). Bergerak lebih kuat melawan pelemahan -0.44% 01.29 WIB.
Sedangkan minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman September 2024 naik 0,22% menjadi $82,58 per barel pada pukul 15.42 WIB.
Harga minyak turun sedikit di tengah kekhawatiran terhadap permintaan Tiongkok. Arah perdagangan minyak terlihat semakin jelas setelah American Petroleum Institute (API) merilis perkiraan perubahan mingguan persediaan minyak mentah AS pada Selasa (23/07), menyusul data pemerintah keesokan harinya. Persediaan minyak mentah domestik di Amerika Serikat telah turun dalam tiga minggu terakhir ke level terendah sejak Februari 2024.
Harga minyak mentah juga bertahan, didorong oleh pengurangan pasokan OPEC+ dan ekspektasi penurunan suku bunga AS yang dapat terjadi pada awal September 2024.
Risiko politik juga menjadi perhatian utama karena investor kini mempertimbangkan implikasi keputusan Joe Biden untuk mundur dari pencalonan kembali presiden.
“Kekhawatiran mengenai permintaan Tiongkok setelah data buruk baru-baru ini terus membebani harga minyak,” kata Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING Groep NV Singapura.
Pengurangan produksi OPEC+ diyakini akan memastikan pasar melakukan penyesuaian pada kuartal ini, lanjutnya. Namun ketatnya pasar yang pada akhirnya memperlambat pendinginan emas hitam akan bergantung pada bagaimana perkembangan permintaan dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Meskipun pasar minyak tampak ketat, pasar komoditas diperkirakan akan mencapai titik impas pada kuartal keempat tahun 2024 dan mengalami surplus tahun depan, sehingga menyebabkan minyak mentah Brent turun menjadi sekitar $70 pada tahun 2025, menurut analis Morgan Stanley.
Persediaan minyak global juga turun minggu lalu, menurut analisis StoneX. Total persediaan minyak dan produk olahan lebih tinggi di semua pusat perdagangan utama kecuali Eropa.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel