Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan harga buyback emas Antamu meningkat 18,92% pada tahun ini hingga akhir Mei 2024.

Berdasarkan data situs resmi metalmulia.com pada Minggu (2 Juni 2024), harga buyback atau pembelian kembali emas Antam 24 karat per 1 gram per 31 Mei 2024 adalah Rp 1.222.000. Posisi ini mencerminkan peningkatan sebesar 18,98%. mulai Rp 1.027.000 pada 2 Januari 2024.

Namun harga buyback emas Antam terbaru Rp 1.221.000 hingga Minggu (2 Juni 2024) jauh dari rekor harga tertinggi Rp 1.256.000 pada 20 Mei 2024.

Perlu diketahui, harga pembelian kembali emas batangan Antam LM mengikuti perkembangan harga dunia. Kompatibel dengan PMK no. 34/PMK.10/2017 Penjualan kembali emas batangan Antam dengan nilai nominal lebih dari Rp 10 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% bagi pemegang NPWP dan 3% bagi non pemegang NPWP. ). Sedangkan PPh 22 untuk transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai konversi. 

Pembelian kembali emas adalah transaksi penjualan kembali emas baik dalam bentuk batangan, batangan, maupun perhiasan. Biasanya harganya akan lebih rendah dari harga jual saat itu. 

Namun membeli kembali emas tetap bisa menghasilkan keuntungan jika terdapat selisih yang besar antara harga jual dan harga beli kembali.

Berdasarkan Profil Bisnis, harga Antam bentuk 1 gram dipatok Rp 1.129.000 pada 2 Januari 2024. Artinya, masih ada keuntungan Rp 93.000 hingga akhir Mei 2024.

Emas spot menguat 0,03% ke level 2.343,67 pada perdagangan Jumat (31 Mei 2024) pukul 07:16 WIB, berdasarkan data Bloomberg. Kemudian emas Comex kontrak Agustus 2024 turun 0,08% menjadi $2.364,50 per troy ounce pada pukul 07.05 WIB. 

Mengutip Livemint, harga emas naik tipis pada hari Kamis (30 Mei) karena USD dan imbal hasil obligasi Treasury AS turun setelah data ekonomi AS yang optimis meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan memperkenalkan rencana penurunan suku bunga di akhir. di tahun ini. tahun 2024. 

Peringatan: laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel