Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menerima tender trans Jakarta melalui operator untuk penyediaan 20 mobil listrik sepanjang 12 meter.

Saat ini suku cadang kendaraan listrik VKTR yang dipasok ke armada Transjakarta adalah merek asal China yakni BYD.

Presiden VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan pengiriman 20 bus listrik ke operator Transjakarta diharapkan selesai akhir tahun ini.

Kami berharap ruas baru ini dapat berkontribusi efektif dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta, ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25 Oktober 2024).

Sementara itu, selain proyek Transjakarta, VKTR berhasil mendapatkan pesanan pembelian (PO) dari instansi pemerintah dan organisasi pemerintah, antara lain compactor, tipper, dan boom truck. 

Saat ini, kedua unit tenaga listrik tersebut akan beroperasi mulai Agustus 2024 di Ibu Kota (IKN) Tanah Air.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, pembangunan tempat parkir mobil listrik CKD di Magelang, Jawa Tengah, telah mencapai progres 86% dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2024.

Perusahaan ini disebut-sebut menjadi yang pertama di Indonesia yang mampu memproduksi sasis kendaraan listrik komersial dengan metode CKD. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan tingkat VKTR kendaraan listrik niaga (TKDN) lebih tinggi 40% untuk produk bilah 12 meter.

Menurut Gilarsi, meski pasar kendaraan komersial menghadapi tantangan hukum, aksi iklim, yang mulai menjadi pendorong utama berbagai kebijakan, menunjukkan bahwa elektrifikasi mobilitas di dunia bisnis hanya bersifat sementara.

“Dengan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, VKTR yakin dapat memenuhi harapan para pemangku kepentingan dan berkontribusi terhadap transformasi industri otomotif di Indonesia,” jelasnya.

Melihat laporan keuangan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan VKTR turun 45,93% year-on-year (y-o-y) menjadi Rp10,55 miliar pada 30 September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp19,51 miliar. miliar .

Sementara itu, pendapatan VKTR mengalami penurunan 27,52% year-on-year menjadi Rp645,80 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp890,99 miliar. 

Gilarsi mengatakan penurunan pendapatan tersebut sejalan dengan data Gaikindo yang menunjukkan penurunan penjualan kendaraan niaga di Indonesia sebesar 21% pada September 2024.

Dibagi berdasarkan sektor, penjualan VKTR ditopang oleh tiga suku cadang dan suku cadang logam yang menyumbang Rp 608,85 miliar, disusul penjualan kendaraan listrik bagian ketiga sebesar Rp 38,98 miliar. Biaya diturunkan untuk mengimbangi retur dan biaya penjualan sebesar Rp 2,02 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel