Bisnis.com, JAKARTA – J.P. Morgan menyarankan agar pemerintah india mengikuti perubahan yang dilakukan India pada tahun 2022 selama ini untuk mengembangkan perekonomian.
Chief Executive Officer JP Morgan Indonesia Gioshia Ralie menjelaskan, Indonesia perlu meningkatkan perekonomiannya jika ingin mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara terbesar kelima dalam hal produk domestik bruto (PDB).
Ia menjelaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia terhenti di kisaran 5%. Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi tetap di angka 5% hingga tahun 2045, maka Indonesia hanya akan menjadi negara dengan PDB terbesar keenam.
Artinya, kita harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pertumbuhan Indonesia. “Jadi kata kuncinya adalah pertumbuhan,” jelas Gioshia saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (05/09/2024).
Oleh karena itu, dia menilai india patut mencontoh India. Gioshia mengatakan India menjadi pasar yang menarik bagi investor mulai tahun 2022 atau setelah pandemi Covid-19.
Pasalnya, India telah mampu melakukan perubahan struktural secara besar-besaran sehingga lebih mudah dalam berbisnis.
“Tujuannya adalah melemahkan demokrasi. “Jadi satu hal, kemudahan berusaha [mempermudah berusaha],” ujarnya.
Gioshia mencontohkan, proses kebangkrutan perusahaan di India kini sudah sangat jelas. India, lanjutnya, dapat menjamin kenyamanan bagi pengusaha dan investor karena memberikan kerangka hukum.
Tak hanya itu, Gioshia juga meyakini India telah menetapkan regulasi yang pro bisnis agar sektor manufaktur bisa terus tumbuh. Dijelaskannya, India juga sudah mampu menekan harga produk-produk terkait sumber daya alam sehingga biaya impor barangnya juga bagus.
“Itulah yang harus kita perbaiki. Regulasi yang pro bisnis, reformasi struktural yang pro bisnis, agar negara kita bisa mempercepat, dengan tata kelola yang baik, produksi yang akan datang, tutupnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel