Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Jumat (15/11/2024) dengan rencana pergantian kepengurusan. Saat ini posisi Presiden Garuda Indonesia dijabat oleh Irfan Setiaputra.
Irfan menjabat Presiden Garuda Indonesia berdasarkan keputusan RUPSLB Januari 2020. Irfan menggantikan Ari Askhara yang dicopot bersama para pengurus GIAA lainnya.
Irfan merupakan lulusan Sarjana Informatika ITB. Pada tahun 2002-2012, Irfan menjabat sebagai Managing Director PT Cisco Systems Indonesia, sebuah perusahaan teknologi.
Perpindahannya bergabung dengan BUMN dimulai pada tahun 2009, saat ia menjabat sebagai CEO PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau dikenal dengan PT INTI, hingga tahun 2012.
Kemudian, beliau pindah ke pertambangan dan menjabat sebagai Presiden-CEO PT Titan Mining Indonesia. Pada tahun 2014, Irfan pindah ke grup Tiara Marga Trakindo (TMT).
Pria kelahiran Jakarta, 24 Oktober 1964 ini tercatat pernah menduduki posisi Komisaris PT Reswara Minergi Hartama, Pimpinan PT Cipta Kridatama, dan Direktur PT ABM Investama Tbk. Posisi di grup TMT dibuat hingga tahun 2017.
Sedangkan menurut informasi Garuda Indonesia, pada tahun 2019 jabatan terakhir Irfan adalah CEO Sigfox Indonesia.
Ia bergabung dengan GIAA untuk menangani timbulnya pandemi Covid-19. Ia pun terlilit utang, di mana Garuda Indonesia punya utang yang sangat besar.
Bahkan, GIAA terancam bangkrut akibat pandemi Covid-19 dan utang yang sangat besar.
Namun Garuda berhasil selamat dari proses penggantian nama tersebut. Perubahan tersebut berdasarkan keputusan seragam pada 27 Juni 2022. Saat itu GIAA mendapat pendanaan sebesar Rp7,5 juta dan Rp725 miliar yang berasal dari penyertaan Dana Modal Negara (PMN) dan PPA.
Dilaporkan pada tahun 2022 GIAA akan mampu mengurangi utang komersial sebesar 75%. Berdasarkan laporan keuangan auditan yang berakhir 30 Juni 2022, utang komersial GIAA turun signifikan menjadi US$ 689,59 juta pada kuartal I 2022 dari US$ 1,20 miliar.
Pada tahun 2022, pemasok sekaligus pemegang saham GIAA ini juga membukukan laba operasional sebesar 3,7 miliar dolar AS, yang salah satunya diperoleh dari laba buku restrukturisasi. Selain itu, perolehan laba Garuda Indonesia pada tahun 2022 berasal dari berbagai perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk pendapatan sebesar 2,1 juta dolar.
Jumlah ini meningkat hampir 57% dibandingkan tahun lalu, yakni 1,33 miliar dolar. Pendapatan komersial dari penerbangan berjadwal juga meningkat sebesar 62,3 persen, disusul pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang juga meningkat hingga 98,5 persen.
“Rencana restrukturisasi disetujui pemegang saham. Kami berjanji sekali saja, kami berjanji bisa untung,” kata Irfan terbuka.
Kini, perusahaan penerbangan pelat merah itu mencatatkan laba sebesar 18,11 juta dolar hingga Oktober 2024. Irfan menjelaskan, perolehan laba tersebut disebabkan keputusan GIAA yang mengubah penerapan struktur akuntansi keuangan perusahaan (PSAK) 73 menjadi PSAK. 107.
PSAK 73 merupakan standar akuntansi dimana aktivitas sewa guna usaha diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sedangkan PSAK 107 merupakan standar akuntansi akad ijarah yang digunakan untuk pembiayaan bank syariah dan lembaga keuangan lainnya.
Pada saat yang sama, GIAA telah berhasil mendapatkan 10% dari seluruh maskapai penerbangan dan sewa komersial untuk dimasukkan dalam skema ijarah.
Kata Irfan usai pelantikan, Senin (11/11/2024).
Menurutnya, program ijarah dilakukan untuk mengubah tone PSAK 107. Ia yakin ke depan akan ada peningkatan. Irfan mengatakan, “Kami berharap juga dapat meningkatkan investasi di pasar. Peningkatan pembayaran juga memungkinkan perusahaan mendapatkan pembiayaan baru.”
Sebelumnya, analis penerbangan Alvin Lie menilai waktu pembaruan seragam merupakan momen krusial bagi GIAA di masa pandemi Covid-19. “Kalau reformasi tidak berhasil, kemungkinan PKPU [penundaan utang] akan berujung pada kasus pailit. Tahun 2022, kata dia, berhasil atau tidaknya PKPU itu menjadi pertanyaan besar.”
Manajemen perubahan
Berdasarkan siaran persnya, Manajemen GIAA menyampaikan bahwa acara RUPSLB akan digelar di Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Tangerang hari ini. Rencana RUPSLB hanya ada satu, yaitu perubahan struktur administrasi.
Menurut dia, subjek aksinya adalah usulan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna.
Pada RUPSLB nanti, muncul sejumlah nama yang diprediksi masuk dalam pengurus baru GIAA. Berdasarkan laporan Bloomberg, Plt CEO Lion Air Wamildan Tsani Panjaitan dan Chief Financial Officer Garuda Indonesia, Prasetio diperkirakan akan menjadi CEO Garuda Indonesia menggantikan Irfan Setiaputra.
Bloomberg melaporkan bahwa Tsani adalah kandidat utama pengganti Irfan. Tsani menjadi Plt. Direktur Utama Lion Air sejak tahun 2023. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Keselamatan, Keamanan dan Mutu (Safety, Security and Quality) Lion Air / Batik Air.
Irfan menjelaskan, program RUPSLB selanjutnya adalah perubahan kepengurusan, dimana perubahan terlihat pada level manajer dan komisaris. Namun, dia belum mau bicara soal kabar pencopotannya dan nama-nama penerusnya.
Dia hanya mengatakan jika dia tersingkir, dia tidak perlu khawatir. “Kami profesional. Diminta gabung bagus, disuruh keluar juga bagus,” kata Irfan kepada wartawan usai acara.
Lihat berita dan artikel lainnya di website Google dan WA Channel